Gubernur Sulteng Minta Fokus Tangani Schistosomiasis

id Gubernur, Schistosomiasis

Gubernur Sulteng Minta Fokus Tangani Schistosomiasis

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola didamping Kepala Bappeda Sulteng Patta Tope (kiri) pada pembukaan rapat koordinasi dan eradikasi Schistosomiasis 2018-2025 Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Senin. (Foto:Humasprov)

"Tapi sekarang Cina sudah bebas penyakit Schistosomiasis. untuk itu saya mengharapkan agar hasil studi banding itu dapat diterapkan dengan baik di daerah ini,"
Palu (antaranews.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta agar para pihak terkait, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten fokus menangani Schistosomiasis.

"Sekarang saya meminta semua pemangku kepentingan dalam pemberantasan dan pengendalian Schistosomiasis agar serius untuk melaksanakan tugasnya," kata Longki pada pembukaan rapat koordinasi dan eradikasi Schistosomiasis 2018-2025 Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Senin.

Pada rakor tersebut Gubernur Longki bersama Bupati Poso Darmin Sigilipu dan Bupati Sigi Irwan Lapatta menandatangani nota kesepahaman/MoU tentang Penanganan dan Pengendalian Schistosomiasis.

Schistosomiasis adalah penyakit yang bersumber dari cacing keong dan hanya berada di dataran Lindu.

Longki mengatakan untuk penanganan dan pengendalian penyakit yang bersumber dari cacing tersebut dilakukan pembagian tugas dan kewenangan dengan kabupaten karena Schistosomiasis hanya berada di perbatasan Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso.

"Sekarang saya tegaskan perlu pembagian tugas. Mana tugas propinsi dan mana tugas kabupaten," katanya.

Gubernur mengatakan mengingat fokus lokasi Penyakit Schistosomiasis sudah di deteksi maka perlu pemetaan fokus penanganan dan kewenangan penanganabnya.

"Mana yang ditangani propinsi, mana yang ditangani Kabupaten Sigi dan juga kabupaten Poso," katanya.

Fokus penanganan tersebut kata dia penting agar dapat dievaluasi mana yang berhasil dan mana yang tidak.

"Kalau Kabupaten Sigi dan Poso yang berhasil agar diikuti dan diberikan penghargaan," katanya.

Longki mengatakan hal tersebut penting ditekankan karena penyakit Schistosomiasis telah membuat dirinya malu di mata Menteri Kesehatan RI.

"Karena beliau (Menteri Kesehatan) itu juga senior saya di Departemen Kesehatan dan juga senior saya di Universitas Indonesia," katanya.

Untuk itu kata dia, agar tidak selalu diberi peringatan oleh Menteri Kesehatan maka harus penanggulangan dan pemberantasannya harus serius.

"Target saya sebelum selesai masa jabatan saya tahun 2021, Schistosomiasis sudah tidak ada lagi di Sulawesi Tengah," katanya.

Longki mengatakan beberapa waktu lalu beberapa dokter baik dari Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso sudah melakukan studi banding ke Cina, karena beberapa puluh tahun lalu Cina merupakan negara yang paling banyak prevelensinya pengidap schistosomiasis.

"Tapi sekarang Cina sudah bebas penyakit Schistosomiasis. untuk itu saya mengharapkan agar hasil studi banding itu dapat diterapkan dengan baik di daerah ini," katanya.

Gubernur Longki berharap kepada Tim Pengendali dan Pemberantasan Schistosomiasis baik pemerintah Kabupaten Sigi dan Poso fokus ke lokasi keong yang sudah diketahui.

Tujuannya kata Longki agar lokasi tersebut segera diekploitasi dengan baik agar keong tidak berkembang biak. ***