Palu, (antaranews.com) - Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu, Safriansyah mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu sampel penyebab atas dugaan keracunan makanan di Sekolah Dasar (SD) IT Al-Fahmi, Kota Palu, Senin siang.
"Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), yang mengambil sampel adalah Puskesmas yang terdekat dengan lokasi kejadian," kata Safriansyah dihubungi dari Palu, Senin.
Dia menjelaskan, sampel penyebab keracunan itu, jika dalam bentuk makanan atau minuman yang belum dikonsumsi, akan dibawa ke Balai POM untuk dilakukan pengujian. Sementara jika sampel dalam bentuk muntahan dari anak-anak yang keracunan, itu menjadi tugas laboratorium kesehatan yang akan mengujinya.
"Dibutuhkan waktu 1-2 minggu, untuk mengetahui penyebab kasus itu, apakah disebabkan cemaran mikroba atau ada penyebab lainnya," ungkapnya.
Selain itu, sampel yang dibawa, harus disertai dengan keterangan yang jelas, terkait riwayat kejadian, berapa jam mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan atau minuman, yang bisa menjadi dasar untuk melakukan proses pengujian.
Sebelumnya ratusan anak dari Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu Al-Fahmi di Kota Palu diduga mengalami keracunan makanan, usai menyantap makan siang yang disediakan pihak sekolah, Senin.
Belum ada keterangan resmi dari instansi terkait, dugaan sementara anak sekolah tersebut menyantap nasi goreng yang disediakan katering sekolah. (skd)
Berita Terkait
BPOM Palu intensifkan pengawasan pangan olahan selama Ramadhan
Kamis, 21 Maret 2024 22:57 Wib
TNI cegah prajurit ikut terlibat kasus tanah di Pulau Rempang
Rabu, 13 September 2023 7:35 Wib
Dinkes Morut dan Balai POM Palu gelar penyuluhan obat tradisional
Rabu, 14 September 2022 19:47 Wib
Balai POM curigai kopi mengandung BKO beredar di Sulteng
Selasa, 8 Maret 2022 21:39 Wib
BPOM di Palu ingatkan bahayanya buang obat kedaluwarsa sembarangan
Kamis, 9 Desember 2021 17:51 Wib
Polri dan BPOM sepakat utamakan pembinaan dalam penegakan hukum
Selasa, 23 November 2021 12:43 Wib
Balai POM: Warga Sulteng makin sadar tidak memakai pangan berbahaya
Rabu, 27 Oktober 2021 9:45 Wib
Balai POM temukan 62 produk pangan berbahaya di Sulawesi Tengah
Senin, 25 Oktober 2021 18:51 Wib