BPOM Terima Paket Sampel Makanan Dugaan Keracunan

id pom

BPOM Terima Paket Sampel Makanan Dugaan Keracunan

Arsip: Petugas BPOM menguji sejumlah sampel makanan dan minuman jajanan. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan serta memastikan kualitas dan kesehatan takjil guna keamanan dan kenyamanan masyarakat. ANTARASulteng/M

Sampelnya sudah kami terima dan saat ini sementara diproses
Palu, (antaranews.com) - Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu, Safriansyah menyatakan pihaknya telah menerima satu paket sampel penyebab dugaan keracunan makanan di Sekolah Dasar (SD) IT Al-Fahmi, Kota Palu, Senin siang.

"Sampelnya sudah kami terima dan saat ini sementara diproses," kata Safriansyah, di Palu, Senin malam.

Dia menjelaskan sampel yang diterima yakni satu paket makanan jenis nasi goreng lengkap bersama lauknya dan sambal secara terpisah.

Selain itu, sampel lainnya yakni snack pisang goreng coklat dan muntahan korban dugaan keracunan.

"Untuk sampel muntahan, kami rekomendasikan ke Laboratorium Kesehatan (Labkes)," ungkapnya.

Menurut Safriansyah, hasil pemeriksaan dapat diketahui, satu hingga dua minggu ke depan.

Terkait sampel muntahan yang diserahkan ke Labkes kata dia, merupakan pedoman penanganan kasus luar biasa (KLB).

"Kejadian ini, bisa dianggap sebagai KLB, karena korban lebih dari dua orang dengan gejala keracunan berdasarkan jenis makanan sama," terang Safriansyah.

Dia menuturkan, berdasarkan kejadian selama ini, dugaan keracunan akibat makanan, biasanya disebabkan oleh mikroba jenis Staphyllococus aureus. Penyebaran kuman ini kata dia, biasanya melalui perantara pada kuku, kulit dan rambut yang menjamah makanan tersebut.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu dr Royke Abraham. Pihaknya masih menginvestigasi terkait faktor penyebab tersebut, apakah disebabkan oleh kondisi kantin yang tidak sehat, kontaminasi dari mikroba ke makanan yang dikonsumsi atau pun drainase dari sekolah yang tidak sehat.

"Ada banyak faktor penyebab, nanum kesimpulan akhirnya menunggu hasil dari pemeriksaan Balai POM," terang Royke.

Komite sekolah dasar (SD) IT Al Fahmi meminta agar dugaan kasus keracunan yang menimpa ratusan siswa di sekolah itu diinvestigasi secara menyeluruh, serta meminta pihak sekolah untuk terbuka memberikan informasi.

"Kami berada di pihak orang tua. Mendengar informasi, langsung datang dan berkomunikasi dengan pihak sekolah. Kami meminta, agar sekolah terbuka memberikan informasi dan akses bagi pihak yang berkompeten, untuk melakukan investigasi," Kata Ketua Komite SD IT Al Fahmi, Muh Rizal dalam rilisnya, Senin petang. (skd)