Wakapolda sidak pasar, harga daging melewati HET

id Polda

Wakapolda sidak pasar, harga daging melewati HET

Wakapolda Sulteng Kombes Pol Aries Purnomo berbincang dengan pedagang dading sapi di Pasar Masomba Palu, Selasa (11/12) (Antaranews.com/Humas Polda Sulteng)

Pemkot Palu diminta kumpulkan distributor sembako, pedagang ayam dan RPH untuk stabilkan harga
Palu (Antaranews.com) - Wakapolda Sulawesi Tengah Kombes Pol Drs M Aris Purnomo melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Masomba Palu, Selasa, untuk mengecek kondisi persediaan dan harga berbagai jenis bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Dalam sidak itu, Wakapolda didampingi sejumlah pejabat di antaranya Dinas Perdagangan Kota Palu Farid, Kabulog Sulteng Khozin, Kapolres Palu AKBP Mujianto, Kasubdit 1 Indag Sit Reskrimsus Polda Sulteng AKBP Wuryantoro.

Tim yang dipimpin Wakapolda ini mendatangi para penjual sembako antara lain penjual telur ayam ras, barang campuran, penjual daging sapi, daging ayam ras dan pedagang beras.

Dari hasil pemeriksaan, diperoleh keterangan bahwa harga-harga sembako umumnya masih tetap stabil dan stoknya memadai.

Harga daging sapi misalnya Rp110.000/kg, beras Rp9.500/kg, telur ayam ras Rp45.000 sampai Rp60.000/rak 30 butir.

Pada pukul 14.15 Wita rombongan tiba di pasar Inpres Manonda dan langsung melakukan pemeriksaan di lapak penjualan ayam milik Kadir, penjualan daging sapi, daging ayam dan  penjualan telur.

Dari hasil pemeriksaan diketahui harga ayam potong mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp50.000/ekor menjadi Rp55.000/ekor, dan harga daging sapi Rp110.000/kg.

Kabulog Sulteng Khozin menyebutkan bahwa harga tersebut sudah melebihi harga eceran tertinggi yang seharusnya Rp95.000/kg.

Kemudian pemeriksaan dilanjutkan ke penjual telur dimana terdapat kenaikan harga cukup tinggi dari Rp1.500 menjadi Rp2.000/butir.

Seorang pedagang telur, Hj. Ria mengakui bahwa harga telur mengalami kenaikan sejak awal Desember 2017 karena pasokan telur dari Sulawesi Selatan berkurang.

Kenaikan harga seperti ini, kata Ria, disebabkan situasi menjelang natal dimana permintaan masyarakat cukup tinggi. Pedagang memanfaatkan situasi ini guna menutupi kerugian di bulan Januari, February dan Maret 2017 dimana peternak merugi dan pemerintah tidak memberikan solusi untuk peternak.

Wakapolda berharap Pemkot Palu mencari solusi untuk menekan harga telur dan daging yang kenaikannya dirasakan cukup tinggi dengan mengundang para distributor, peternak ayam dan rumah potong hewan untuk menangani masalah ini.