Kapolda sulteng minta ancaman teroris tetap diwaspadai

id kapolda,Brigjen Pol Rudy Sufahriadi

Kapolda sulteng minta ancaman teroris tetap diwaspadai

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi (kanan) saat memberikan keterangan kepada pers. (Antarasulteng.com/Chandra)

Saya tidak mau, ada anggota Polri di daerah ini menjadi korban terorisme, apalagi masyarakat yang menjadi tanggung jawab untuk dijaga
Palu,  (Antara Sulteng) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi meminta anggota Polri yang melaksanakan tugas pengaman Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 tetap mewaspadai ancaman terorisme.

"Situasi Kambtimas di Sulteng dalam kondisi aman, namun ancaman teroris itu selalu ada," kata Rudy Sufahriadi di Palu, Minggu.

Kapolda menjelaskan di Sulteng, telah dilakukan pemetaan adanya dua kelompok besar yakni Jamaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi dengan Al Qaida serta kelompok yang berafiliasi dengan ISIS seperti Santoso dan kawan-kawan.

"Kelompok besar ini sudah kita deteksi dan ketahui, yakni orang-orang yang bergabung dengan JI siapa saja dan yang bergabung dengan ISIS siapa saja," ungkap Kapolda.

Tetapi bagi Kapolda yang sangat berbahaya dan perlu diwaspadai oleh anggota Polri yakni mereka yang belajar dari internet atau belajar sendiri, melakukan sendiri serta berbaiat hanya melalui media sosial. Mereka kata Kapolda sering disebut sebagai "Lone Wolf" atau pelaku teror yang beraksi tanpa tergabung dengan jaringan teroris lainnya.

"Mereka radikal sendiri, atau hanya dengan pisau saja digunakan untuk meyerang polisi, atau pun dengan alat apa yang dimilikinya," ujar Kapolda.

Ia mengingatkan hal itu perlu diwaspadai, minimal dengan body sistem oleh anggota Polri di Sulteng. Kapolda juga menegaskan bahwa dirinya sudah menyampaikan hingga ke Kapolres kabupaten dan kota, agar turut disampaikan kepada semua anggota Polri yang bertugas di lapangan.

"Saya tidak mau, ada anggota Polri di daerah ini menjadi korban terorisme, apalagi masyarakat yang menjadi tanggung jawab untuk dijaga," imbuhnya.

Khusus pengamanan Hari Raya Natal, kata Kapolda, pihaknya juga memaksimalkan penjagaan gereja dengan jumlah jamaah yang besar, serta tempat-tempat keramaian.

Sebelumnya Danrem 132/Tadulako Palu Kol Inf Agus Subiyanto memimpin upacara gelar pasukan Operasi Lilin 2017 di Jalan Sam Ratulangi depan Mapolda Sulawesi Tengah, Kamis (21/12).

Operasi Lilin dilaksanakan untuk menjamin rasa aman dan nyaman bagi warga masyarakat yang akan merayakan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 baik sebelum, pada saat maupun sesudah perayaan.

Polda Sulteng dengan seluruh potensi dan kekuatannya, bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat serta instansi terkait, berupaya memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat lewat operasiyang dimulai 23 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018.

Operasi Lilin Tinombala 2017 itu melibatkan 3.878 personel yang terdiri atas personel Polda Sulteng 930 orang, TNI 379 orang, dan selebihnya personel mitra kamtibmas.

Lokasi penagamanan Operasi Lilin Tinombala 2017 di wilayah provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas Gereja 1.731 buah, terminal 30, pelabuhan 26, Bandara 7, pusat perbelanjaan 77, objek wisata 103 dan tempat acara pergantian tahun baru 109 lokasi.

Sementara untuk wilayah Polda Sulteng sendiri, terdapat 60 pos pengamanan dan 22 pos pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.  (skd) 



Baca juga: