KEK Palu Lakukan Ekspor Perdana Ke China

id KEK, Ekspor

KEK Palu Lakukan Ekspor Perdana Ke China

Sekda Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate melepas ekspor perdana hasil olahan getah pinus oleh PT. Hong Thai International Liu Yuan Lin di Pelabuhan Pantoloan, Kamis (28/12). Ekspor itu terdiri dari 22 kontainer atau seberat 237 ton getah pinus untuk bahan baku industri di Provinsi Huang Fu, China.(F

"Sehingga saat ini KEK Palu sudah diperhitungkan dengan KEK lain secara nasional," kata Hidayat.
Palu (Antaranews Sulteng) - Sebuah perusahaan yang beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu telah melakukan ekspor perdana oleh PT. Hong Thai International berupa getah pinus ke negara tujuan China.

Ekspor tersebut secara simbolis diluncurkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate di Pelabuhan Pantoloan, Kamis.

Pada ekspor perdana itu perusahaan mengirim 22 kontainer atau seberat 237 ton getah pinus untuk bahan baku industri di Provinsi Huang Fu, China.

Ekspor perdana ini dihadiri langsung Komisaris Utama PT. Hong Thai International Liu Yuan Lin.

Turut hadir di acara itu Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Sandra Tobondo, Karo Humas dan Protokol Ridwan Mumu, Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said, Direktur Investasi dan Kerjasama PT. Bangun Palu Sulteng Agus Lamakarate dan beberapa pejabat dari instansi terkait tingkat provinsi dan Kota Palu.

Gubernur mengungkapkan apresiasi dan penghargaan kepada Kawasan Ekonomi Khusus yang telah bekerja sesuai harapan. Gubernur juga menyampaikan penghargaan kepada PT. Hong Thai International yang telah melakukan ekspor perdana terhadap hasil olahan getah pinus ke Guang Fu yang pengolahannya dilakukan di KEK Palu.

"Sehingga saat ini KEK Palu sudah diperhitungkan dengan KEK lain secara nasional," kata Hidayat.

Menurut Hidayat, dengan kegiatan ekspor tersebut menunjukkan bahwa pengolahan getah pinus telah memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahtraan masyarakat Sulawesi Tengah khususnya di beberapa daerah sumber pinus seperti Kabupaten Banggai, Poso, Sigi dan Morowali.

Menurut Gubernur, keberadaan pinus di Sulawesi Tengah sudah diawali sejak tahun 1980 melalui program reboisasi kehutanan.

"Sehingga diharapkan kepada PT. Hong Thai International agar ke depan dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk penanaman kembali pinus agar hasil getah pinus dapat diolah secara berkelanjutan," katanya.

Hidayat mengatakan masih ada sebagian masyarakat yang mengolah getah pinus dengan cara yang tidak benar, sehingga PT. Hong Thai International diharapkan dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang pengolahan getah pinus dengan cara yang benar .

Gubernur berharap perusahaan dapat meningkatkan harga pembelian getah pinus dari masyarakat sehingga memberi pengaruh positif terhadap perbaikan ekonomi masyarakat dari sektor kehutanan.***