BI sulteng salurkan bantuan untuk nelayan-petani

id Bank Indonesia,bantuan nelayan

BI sulteng salurkan bantuan untuk nelayan-petani

Arsip: Gubernur Longki Djanggola di tengah-tengah kelompok tani usai menyerahkan bantuan alsintan di Sigi, Jumat. Bantuan dari Bank Indonesia tersebut diberikan kepada 14 kelompok tani dari Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong (Humaspemprov)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah kembali menyalurkan bantuan program sosial bagi sejumlah kelompok tani dan kelompok nelayan di Kota Palu.

Bantuan yang diserahkan oleh kepala BI Sulteng Miyono kepada Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said yang kemudian diserahkan kembali pada perwakilan kelompok tani dan kelompok nelayan, di aula Kasiromu, kantor BI Sulteng, Kamis.

"BI sebagai lembaga Negara juga memiliki peran untuk membantu masyarakat sekitar, sebagai bentuk dedikasi untuk Negeri," kata Kepala BI Sulteng Miyono.

Miyono menjelaskan program sosial BI tersebut sedikit berbeda dengan program bantuan sosial dari perusahaan atau CSR. Karena, program itu melihat tema-tema tertentu diantaranya untuk membangun produktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kemudian meningkatkan kapasitas petani dalam membudidayakan pertanian untuk pasokan bahan pangan, hingga memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa di perguruan tinggi negeri.

"Intinya tetap sama yakni membantu masyarakat," katanya.

Bantuan yang diserahkan yakni 10 unit perahu lengkap bersama mesin, untuk Kelompok Nelayan Tenggiri, Kelurahan Lere di Teluk Palu, senilai Rp162 juta.

Bantuan 500 pohon bibit Mangrove dan 42 tong sampah senilai Rp20 juta, yang akan ditempatkan di sekitar anjungan Nusantara Teluk Palu.

Bantuan satu sumur bor untuk kelompok tani di Kelurahan Pengawu, senilai Rp49 juta.

"Total bantuan sekitar Rp231 juta," sebut Miyono.

Dia menjelaskan dipilihnya bantuan perahu untuk nelayan di Teluk Palu, karena hasil kajian, bahwa komoditas ikan merupakan salah satu penyumbang inflasi di Palu. Sehingga dengan adanya tambangan perahu, dapat meningkatkan pasokan ikan dan produktivitas nelayan.

Selain itu, untuk bantuan sumur bor, kata Miyono, dikarenakan petani tanaman hortikultura di Kota Palu masih mengandalkan air dari musim hujan dan air tanah dangkal. Dengan adanya bantuan itu, diharapkan petani dapat memaksimalkan produktivitas saat musim kemarau tiba, karena sumber air sudah tersedia.

"Sebagai pemerintah kota, saya mengucapkan terimakasih atas bantuan program sosial yang disalurkan Bank Indonesia untuk masyarakat Kota Palu," kata Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said.

Sigit berharap kedepannya, tidak hanya bantuan dalam bentuk barang tetapi ada pula bantuan dalam bentuk peningkatan kapasitas, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.