Palu, (Antaranews Sulteng) - Rektor Institut Agama Islam Negeri Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr Saggaf S Pettalongi MPd, melantik sembilan pejabat periode 2017-2021 di lingkungan perguruan tinggi Islam negeri tersebut, Rabu.
Tiga dari sembilan pejabat tersebut merupakan wakil rektor yaitu Dr H Abidin MAg, menggantikan Dr Azma M Mardjun sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga.
Dr H Kamaruddin MAg menggantikan Dr Sofyan Bachmid sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan.
Dr H Iskandar M.Sos.I menggantikan Dr H Muhtadin Dg Mustafa sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Hubungan Kerjasama.
Rektor juga melantik tiga dekan yaitu Dr Mohammad Idhan SAg MPd sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan, Dr H Hilal Malarangan MHI Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dr H Lukman S Thahir sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.
Saggaf juga melantik Direktur Pascasarjana IAIN Palu Prof Dr H Syahabuddin MAg. Selanjutnya, Prof Dr H M Asy`ari sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat (LP2M), Dr Askar Ahmad sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM).
"Pelantikan adalah hal yang lumrah, biasa terjadi dalam suatu organisasi," kata Saggaf saat menyampaikan sambutan usai melantik sembilan pejabat tersebut, di Auditorium IAIN Palu.
Ke depan kata dia, pengembangan IAIN Palu akan berorientasi pada pembinaan dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Karena itu, ia berharap agar pejabat yang baru dilantik bekerja maksimal mencapai rencana pengembangan tersebut.
"Tidak ada mutu standar yang statis. Misalnya, hari ini bermutu, mungkin besok tidak lagi bermutu," kata Prof Saggaf.
Olehnya dibutuhkan inovasi dan kreasi yang tidak sekadar rutinitas dari civitas akademik untuk mencapai peningkatan mutu.
Pakar managemen pendidikan ini menilai, target peningkatan mutu juga untuk mendongkrak cita-cita IAIN Palu beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palu.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi yang harus kita genjot dan kita kerja bersama meningkatkan mutu, pendidikan dan tenaga kependidikan, tidak ada yang lain," ujarnya.
IAIN, urai Saggaf, kurang lebih memiliki 200 dosen sebagai tenaga pendidik dengan gelar strata dua dan strata tiga, termasuk beberapa professor dan guru besar.
Jumlah tersebut belum memadai untuk perguruan tinggi Islam terbesar di Sulawesi Tengah itu. Dimana, akui dia, dibutuhkan penambahan tenaga pendidik, namun menunggu kebijakan Kementerian Agama.
Namun demikian IAIN, sebut dia akan terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan mutu tenaga pendidik yang telah ada.
"Salah satu indikator untuk capaian peningkatan mutu bukan hanya terpenuhinya standar pendidikan strata tiga. Melainkan, dosen atau tenaga pendidik yang telah mencapai indikator standar strata tiga, dapat meningkat menjadi guru besar," terangnya.
Berita Terkait
Sebanyak 49 PTKIN se-Indonesia jadi peserta IOSIE 2024
Jumat, 1 Maret 2024 15:19 Wib
Menag minta jajaran libatkan masyarakat dalam program keagamaan
Senin, 5 Februari 2024 15:31 Wib
Perkemahan Wirakarya Nasional kuatkan nasionalisme mahasiswa
Senin, 22 Mei 2023 15:00 Wib
Menag: PWN tumbuhkan gerakan inovasi pramuka hadapi perubahan zaman
Senin, 22 Mei 2023 13:31 Wib
FTIK UIN Palu dan IAIN Kendari kerja sama pengembangan pendidikan
Jumat, 23 Desember 2022 16:47 Wib
IAIN Parepare dan UIN Palu optimalkan implementasi Tri Dharma PT
Jumat, 12 Agustus 2022 22:15 Wib
UIN Palu-IAIN Gorontalo lakukan penelitian di wilayah perbatasan
Selasa, 24 Mei 2022 16:20 Wib
UIN Palu-IAIN Kendari kerja sama pengembangan kelembagaan
Rabu, 18 Mei 2022 15:04 Wib