Harga beras tingkat pegecer di Palu melonjak tajam

id beras,bulog,palu

Harga beras tingkat pegecer di Palu melonjak tajam

Cecep (51),menata beras dagangannya di Pasar Masomba, Palu, Sulawesi Tengah,(ANTARA Sulteng/Basri Marzuki)

Harga beras naik cukup tajam dari sebelumnya
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Harga beras di tingkat pengecer di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kini melonjak tajam diduga karena panen padi di sejumlah sentra produksi di daerah itu belum berlangsung.

Sejumlah ibu rumah tangga di Kora itu, Minggu mengeluh karena kenaikan harga komoditi pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat di pasaran setempat cukup sigjifikan.

"Harga beras naik cukup tajam dari sebelumnya", keluh ibu Lena Sudamara.

Ia mengatakan sebelumnya harga beras bramo dan cimandi dijual pedagang di pasar Masomba Palu rata-rata Rp480.000 per satu karung (isi 50kg), kini naik menjadi Rp510.000.

Menurut dia kenaikan beras di pasaran cukup tinggi dan sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat kalangan bawah.

Hal senada juga dikeluhkan oleh ibu Ketut Babai. Ibu rumah tangga itu mengatakan kenaikan harga beras cukup memukul kalangan bawah terutama yang selama ini tidak tersentuh jatah bantuan sosial dari pemerintah pusat mapun daerah.

Dia berharap harga beras yang mengalami kenaikan tersebut bisa kembali turun setelah panen tiba.

Dia juga memberikan apresiasi kepada Bulog karena sudah berlangsung tiga pekan terakhir ini menggelar operasi pasar menjual beras murah di dua pasar tradisional di Kota Palu.

Kalangan bawah bisa membeli beras yang dijual Bulog Sulteng karena harganya murah ganya Rp8.500/kg."Kalau stok beras cukup banyak.Tapi harganya yang naik", kata dia.

Di kawasan Pasar Masomba ada beberapa titik atau kios menjua beras Bulog jenis medium dan premium. Beras premium dijual Bulog lewat operasi pasar Rp9.000 per kg dan beras medium Rp8.500 per kg.

Sulteng termasuk daerah selama ini surplus beras