Parigi Moutong - IPB Bogor teken Memoradum of Agreement

id parimo,IPB,MoU

Parigi Moutong -  IPB Bogor teken Memoradum of Agreement

Salah seorang Kepala OPD dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pegabdian Masyarakat (LPPM) IPB Bogor Dr Ir Prastowo M.Eng (kanan) menandatangani MoA disaksikan Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu (tengah) di Parigi, Minggu (21/1) (Antaranews Sulteng/Jeprin S Paudy)

Samsurizal: kita harus gandeng ahli untuk percepat pembangunan daerah ini

Parigi (Antaranews Sulteng) - Sebagai tindaklanjut penandatanganan nota kesepahaman antara Bupati Parigi Moutong dan Rektor IPB Bogor beberapa waktu lalu, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Parigi Moutong menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan IPB di rumah jabatan bupati di Parigi, Minggu (21/1).  

MoA yang berisi sejumlah program pengembangan SDM, penelitian dan pengabdian masyarakat itu ditandatangani Kepala Lembaga Penelitian dan Pegabdian Masyarakat (LPPM) IPB Dr Ir Prastowo M.Eng dengan para Kepala OPD disaksikan Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu. 

OPD yang melakukan penandatanganan MoA diantaranya, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, BKPSDM dan Dikbud.  

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu mengatakan Kabupaten Parigi Moutong memiliki potensi yang besar namun belum dapat dikelola secara optimal. Karena itu, pihaknya menggandeng IPB salah satu perguruan tinggi ternama dan tertua di Indonesia agar potensi itu bisa dioptimalkan 

"Usia Parigi Moutong sudah 15 tahun, saya ingin daerah ini bisa lebih maju lagi. Karena itu, kita harus punya kemauan dan keberanian menggandeng perguruan tinggi ternama, agar potensi yang dimiliki daerah ini bisa dikembangkan. Kalau kita tidak gandeng ahli, kita akan ketinggalan," katanya. 

  Bupati menambahkan potensi yang dimiliki Kabupaten Parigi Moutong selama ini baru bisa dikelola secara alamiah. Beberapa potensi yang bisa dikembangkan di antaranya bidang pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan.  

Baca juga: Parimo gandeng IPB bangun daerah

Di bidang pertanian, Parigi Moutong merupakan salah satu lumbung beras di Sulawesi Tengah bahkan menyuplai ke beberapa provinsi seperti Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Kalimantan Timur.

  "Saya berharap melalui kerja sama dengan IPB ini, potensi yang dimiliki tersebut bisa dioptimalkan," harapnya.  

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pegabdian Masyarakat (LPPM), Dr Ir Prastowo M.Eng mengatakan bahwa pihaknya merasa tertantang dengan undangan Pemkab Parigi Moutong untuk menggalang kerja sama membangun daerah itu.  

"Saya melihat pak bupati bersama OPD sangat serius melakukan kerja sama ini. Semangatnya luar biasa. Ini merupakan pendorong. Alhandulillah IPB bisa hadir membantu," ujarnya.  

Prastowo menambahkan, setelah kerja sama ini berjalan, akan banyak hal yang bisa dikembangkan.  

"Kedepan bisa saja ada stasiun kelapa, agrobisnis. Yang jelas, IPB akan hadir dengan inovasinya. Harapan saya potensi yang dimiliki Parigi Moutong akan meningkat, hasil produksi pertanian meningkat, masyarakat sejahtera," ujarnya. 

Menurut dia, ada empat hal yang sudah bisa dijalankan melalui kerja sama ini pada 2018, yaitu mobilisasi mahasiswa IPB untuk KKN di Kabupaten Parigi Moutong, mobilisasi dosen untuk hidup berdampingan bersama masyarakat, menempatkan lulusan IPB di Parigi Moutong serta memobilisasi para tenaga ahli.  

Tim IPB yang hadir terdiri mendampingi Dr.Ir.Prastowo,M.Se antara lain Dr.Ir.Ernan Rusdiadi,M.Agar (Kepala Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pembangunan Wilayah P4W-LPPM-IPB), Prof.Dr.drh.M.Agus Setiadi,M.Se (pakar Peternakan), Prof.Dr.Ir.Kadarwan Soewardi,M.Se (pakar perikanan) dan Dr.Mujio,Api.,M.Si (peneliti). (Humas Parimo/Jeprin)

Serahterima berkas dari IPB ke Pemkab Parimo usai penandatanganan Memorandon of Agreement di Parigi, Minggu (21/1) (Antaranews Sulteng/Jeprin S. Paudy)