Pemanggilan berdasarkan surat PB Forki yang ditandatangani Sekjen Lumban Sianipar tersebut dilakukan berdasarkan prestasi yang ditunjukkan Qasim selama mengikuti berbagai kejuaraan nasional selama 2016 dan 2017, kata Ketua Pengda Forki Slteng Ahmad M. Ali di Palu, Sabtu.
Qasim masuk radar pemantauan PB Forki setelah pada PON XIX Bandung meraih medali perunggu, medali emas pada Panglima Cup 2016, medali emas Pomnas 2017 dan peringkat kedua kejuaraan antarmaster PB Forki.
Atas pemanggilan tersebut, Pengda Forki Sulawesi Tengah mengucapkan terima kasih atas kepercayaan PB Forki kepada karateka Sulteng sekaligus pengakuan terhadap pembinaan prestasi yang dilakukan Pengda Forki selama ini.
"Ini merupakan kepercayaan yang tidak bisa kita sia-siakan. Apa yang dilakukan Pengda Forki Sulteng tentu saja karena keterlibatan banyak pihak, sehingga prestasi ini adalah prestasi Sulawesi Tengah bukan hanya milik kami di Forki Sulteng," kata Ahmad M.Ali yang juga Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR RI itu.
Dikelasnya, kata Haji Matu, panggilan Ahmad M. Ali yang juga Bendahara Umum DPP Partai Nasdem itu, Qasim akan bersaing dengan karateka Jawa Barat Romario. Kedua karateka ini merupakan peraih medali perunggu PON Bandung dan saling mengalahkan dalam berbagai kejuaraan.
BACA JUGA: Forki Sulteng seleksi karateka untuk bentuk tim Kejurnas 2018
Sementara itu Pengda Forki Sulteng juga sedang menggodok puluhan karateka untuk membentuk tim yang akan diterjunkan pada Kejurnas Piala Mendagri di Kota Palu, 23-25 Maret 2018.
Seleksi ini dilaksanakan di Kota Palu, Kabupaten Banggai, Tojo Unauna, Poso, dan Morowali Utara.Akhir Januari nanti semuanya akan kumpul di Kota Palu untuk menetpakan siapa-siapa saja yang akan masuk pelatda.
Kota Palu dipilih menjadi tuan rumah Kejurnas Piala Mendagri 2018 pada Rakernas PB Forki Desember 2017. Kejuaraan ini akan mempertandingan 37 nomor kumite dan kata dari usia kadet hingga di bawah 21 tahun.
