Pemkot jamin gizi ibu hamil dan balita

id hamil

Pemkot jamin gizi ibu hamil dan balita

Arsip: Pejabat mewakili Gubernur bersama Kepala DP3A Sulteng memberikan 100 paket bantuan ibu hamil kepada kelompok untuk diserahkan di enam rumah sakit di Kota Palu, Sabtu (22/7) pagi. (Amat Radinov)

Palu,  (Antarnews Sulteng) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah menjamin asupan gizi kepada kelompok rawan gizi yaki ibu hamil dan balita dalam masa 1.000 hari pertama kehidupan.
 
"Program asupan gizi kepada kelompok rentan gizi ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako untuk mendampingi ibu hamil dan balita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, Royke Abraham di Palu, Minggu.

Proses pendampingan, papar Royke, mulai dari konsepsi, masa hamil, masa nifas sampai bayi berumur 24 bulan atu dua tahun dengan dengan memfasilitasi ibu hamil dan bayinya untuk selalu sejalan dengan program kesehatan yakni menjaga asupan gizi dengan mengonsumsi tablet besi serta makanan bergizi.

Selanjutnya, papar dia, program pendampingan pemenuhan asupan gizi ini sampai mengawal bayi yang baru lahir untuk selalu terpantau tumbuh kembangnya dengan memberikan air susu ibu eksklusif selama enam bulan sampai dengan umur dua tahun.

"Asupan gizi kepada ibu hamil dan bayinya ini perlu harus secara optimal beserta makanan-makanan sehat berbahan lokal," ujarnya.

Program asupan gizi ini urai Royke, telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Untad. Tujuannya agarlebih memantapkan program gema damai 1.000 hari pertama kehidupan.

Sebelumnya Dinkes Palu juga telah menjalin kerjasama dengan Wahana Visi Indonesia untuk memfasiltasi program refitalisasi dan reinfentarisasi posyandu yang berintegrasi dengan program gema damai 1.000 hari pertama kehidupan.

Program yang dilaksanakan pemerintah ini, tidak lain untuk lebih meningkatkan kesehatan mayarakat sehingga angka kematian ibu dan bayi di daerah itu dapat ditekan secara maksimal.

Program-program kesehatan yang telah berlangsung ini, tambah Royke perlu dilaksanakan secara efektif dan efisien guna memperbaiki siklus tumbuh kembang balita sebagai generasi penerus bangsa.