Banggai siap jadi kabupaten layak anak

id luwuk,banggai,Kabupaten Layak Anak

Banggai siap jadi kabupaten layak anak

Bupati Banggai di acara talkshow Rokok dan Generasi Kita, Luwuk, Banggai, Sabtu (3/2) (Lentera Anak)

Saya sangat senang dengan gerakan anak muda seperti ini. Saya berpesan agar kalian jangan berhenti edukasi dan sosialisasi, karena kalian ini yang nanti akan menjadi aktor daerah...

Luwuk  (Antaranews Sulteng) - Bupati Banggai Herwin Yatim menegaskan bahwa daerahnya siap untuk menjadi Kabupaten Layak Anak.

Dia memerintahkan seluruh jajarannya untuk serius memenuhi seluruh persyaratan untuk menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA).

"Komitmen untuk mewujudkan Banggai menjadi KLA harus didukung semua pihak sebagai bentuk kepedulian dan perlindungan terhadap anak," kata Herwin saat menjadi narasumber diskusi bertajuk "Rokok dan Generasi Kita" yang digelar Banggai Generation Tobacco COntrol (BGTC) di Gedung KONI Luwuk, Sabtu.

Diskusi ini diselenggarakan dalam rangkaian petualangan 36 Hari FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) sebagai upaya pengendalian dampak tembakau secara menyeluruh yang dilaksanakan Lentera Anak.

Herwin menyatakan bahwa salah satu komitmen melindungi anak adalah komitmen menjaga generasi muda dari pengaruh negatif rokok dan itu bisa diwujudkan melalui penegakan aturan Kawasan Tanpa Rokok dan memerangi konsumsi rokok.?

"Saya akan langsung perintahkan Dinas Kesehatan untuk menyikapi dan menyeriusi poin-poin yang harus dipenuhi untuk menjadi KLA. Salah satu poin yang harus disikapi serius adalah persoalan dampak rokok terhadap anak," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa rokok jelas tidak baik untuk kesehatan sehingga anak-anak harus dilindungi dari dampak rokok.

Herwin optimistis dapat meraih penghargaan KLA bila didukung seluruh unsur masyarakat.

Ia mencontohkan Kota Luwuk sebagai ibu kota Kabupaten Banggai tahun 2017 meraih penghargaan Adipura, lambang supremasi kebersihan sebuah kota karena dukungan kuat masyarakat.

Karena itu, Herwin sangat mengapresiasi komunitas anak muda yang sudah membantu pemerintah dengan memberikan edukasi terkait dampak rokok kepada masyarakat. Ini sangat penting dan sejalan dengan tujuan mewujudkan Banggai menjadi KLA.

Salah satu komunitas anak muda yang mendapat apresiasi bupati adalah?Banggai Generation on Tobacco Control (BGTC), sebuah gerakan anak muda yang mengampanyekan "Generasi Tanpa Asap Rokok".

Akhir Desember 2017, BGTC bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai juga mengampanyekan "Matikan Rokokmu Sekarang Juga? pada acara CFD dan peringatan Hari Ibu di RTH Teluk Lalong, Kota Luwuk.

"Kepada Rama Tantra, salah satu pegiat BGTC, yang juga menjadi narasumber diskusi, Herwin berpesan untuk tidak berhenti mengedukasi masyarakat soal bahaya rokok.

 Ketua Lentera Anak serahkan buku Potret Buram 10 kota dikelilingi 2.868 iklan rokok kepada bupati Banggai (Lentera Anak) 


"Saya sangat senang dengan gerakan anak muda seperti ini. Saya berpesan agar kalian jangan berhenti edukasi?dan?sosialisasi, karena kalian ini yang nanti akan menjadi aktor daerah," kata Herwin. 


Ia juga menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk Indonesia aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) sebagai upaya pengendalian dampak tembakau secara menyeluruh.

"Kami sangat mendukung, dan seharusnya semua daerah di Indonesia ikut bersama-sama mendukung Pak Jokowi aksesi FCTC dalam memerangi konsumsi rokok ini," katanya.

Ketua Lentera Anak Lisda Sundari yang juga menjadi narasumber dalam diskusi ini sangat mengapresiasi Bupati Banggai yang berkomitmen menjadikan Banggai sebagai KLA.

Ia berharap komitmen ini bisa didukung oleh seluruh masyarakat Banggai, termasuk media, tidak hanya jajaran pemkab saja. Dengan dukungan itu, pemkab bisa?mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di wilayah Banggai.

Indonesia sudah mencanangkan untuk menjadi Indonesia Layak Anak (Idola) pada 2030 dan untuk mewujudkan Idola, semua wilayah kabupaten dan kota harus sudah menjadi kota atau kabupaten yang layak anak pula.

Hingga 2016, KLA sudah dikembangkan di 350 kabupaten/kota?dan pada Juli 2017, sebanyak 126 kabupaten/kota mendapat penghargaan menuju kota layak anak dari Kementerian PPPA.