Komunitas medsos salurkan sembako untuk pedagang kecil

id medsos

Komunitas medsos salurkan sembako untuk pedagang kecil

Ilustrasi: Ketua Humanizing the Outskirts (HTO) Hasrul menyerahkan paket sembako kepada perwakilan pemulung di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sabtu (30/12) petang.

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Komunitas Media Sosial (Medsos) kembali menyalurkan 30 paket Sembako dan sejumlah uang, bagi pedagang kecil di sepanjang anjungan Teluk Palu, Sabtu petang.

"Sejak awal, komunitas ini mengusung tema cinta untuk semua," kata ketua group Ketawa Bersama (KB) Adi Setiawan.

Bagi dia, kata peduli bukan hal yang mudah dilakukan, karena semua diawali dengan niat. Jika niat membantu saja tidak ada, bagaimana mungkin ada tindakan yang dilakukan.

"Walaupun nilai dan bentuknya kecil, tapi ini merupakan bukti tindakan yang dapat kami lakukan," ungkap pria disapa Papsky itu.

Dia menuturkan sejak awal dibentuk komunitas ini, 2 Desember 2016 lalu, sejumlah kegiatan sosial telah dilaksanakan, di antaranya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Palu, melaksanakan aksi donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis.

"Kegiatan terakhir, kami bersama-sama komunitas Medsos lainnya melaksanakan pembagian paket sembako kepada keluarga pemulung," imbuhnya.

Sementara itu, anggota komunitas Medsos KB, Eno menyatakan kegiatan sosial itu bukan yang terakhir kali dilakukan. Walaupun dengan keterbatasan sumber pembiayaan kata dia, masih banyak agenda-agenda besar yang akan dilakukan kedepannya.

"Kami punya cita-cita untuk melaksanakan sunatan masal gratis, bahkan pengadaan buku nikah bagi mereka yang sudah menikah secara agama, tetapi belum diakui hukum Negara," harap Eno.

Eno juga mengajak masyarakat Kota Palu, untuk dapat menyisihkan sebahagian dari rezeki mereka, kepada sesama manusia, yang mungkin sedang membutuhkan.

"Tidak mesti kita menunggu mampu dan kelebihan, baru membantu, jika kita punya niat, maka sebaiknya dilaksanakan segera," harap Eno.

Selain itu, Eno berharap, kegiatan serupa dapat dilakukan oleh semua komunitas media sosial yang ada, yang nantinya dapat berguna bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Salah seorang penerima paket sembako, Hapsah mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan komunitas itu, yang tidak pernah diduganya sama sekali.

"Saya kaget dan tidak menyangka, masih ada anak-anak muda, yang punya kepedulian, dengan membagikan kelebihan rezeki mereka," kata Hapsah, sambil tersenyum senang.

Puluhan anggota komunitas KB terlihat menitikan air mata, ketika memberikan bantuan kepada salah seorang anak kecil bernama Kristin (11), yang saat itu berdagang jagung rebus di sekitar pantai taman ria.

Bocah asal Desa Kola-Kola, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, setiap malam minggu, datang ke Kota Palu untuk menjual jagung rebus, bersama beberapa pedagang kecil lainnya. Walapun sedang mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD), Kristin tidak merasa malu, karena dirinya tidak lagi memiliki orang tua dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya.