Trump ungkap memo Partai Republik buktikan kebenarannya dalam penyelidikan Rusia

id trump

Trump ungkap memo Partai Republik buktikan kebenarannya dalam penyelidikan Rusia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS/Carlo Allegri)

Palm Beach,  (Antaranews Sulteng) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Sabtu bahwa memo bermasalah, yang menyerang penegakan hukum federal, yang ditulis anggota kongres Partai Republik, membuktikan kebenarannya dalam penyelidikan campur tangan Rusia pada pemilihan presiden 2016. 

Dukungan Trump atas memo tersebut mengangkat kembali kemungkinan bahwa dia dapat menggunakannya sebagai pembenaran untuk memecat pengacara khusus Robert Mueller, yang melakukan penyelidikan itu, atau Wakil Jaksa Rod Rosenstein, yang mengawasi Mueller.

Saat mengirim pesan dari loka wisatanya di Palm Beach, Florida, Trump mengatakan memo itu "betul-betul membuktikan kebenarannya", namun menambahkan bahwa "perburuan sasaran di balik Rusia akan terus berlangsung. Mereka tidak melakukan kerja sama dan tidak ada usaha penghalangan". Dia menyebut penyelidikan itu adalah "aib Amerika Serikat".

Gedung Putih mengatakan tidak akan ada perubahan di Departemen Kehakiman sebagai hasil kesimpulan memo tersebut.

Memo itu, yang ditulis anggota Partai Republik di Komite Intelijen Perwakilan AS, yang diketuai Devin Nunes, berpendapat bahwa penyelidikan federal tentang kemungkinan kolusi antara kampanye presiden Trump pada 2016 dan Rusia merupakan produk bias politik terhadap Trump di Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Kehakiman.

Trey Gowdy, ketua komite pengawas yang berkuasa dari Partai Republik, tidak setuju dengan Trump dan mengatakan bahwa memo tersebut tidak berdampak pada penyelidikan Rusia.

"Bukan untuk saya, tidak, dan saya sangat terlibat secara integral dalam penyusunannya," kata Gowdy dalam pratinjau wawancara, yang akan disiarkan di CBS "Face the Nation" pada Minggu.

Gowdy, yang mengatakan pekan ini bahwa dia tidak akan mencalonkan dirinya kembali pada November, mengatakan penyelidikan Rusia akan tetap ada terlepas dari sebuah berkas yang pada memo mengatakan bahwa FBI menerima sebuah sumber yang sangat bias terhadap Trump.

"Jadi akan ada penyelidikan Rusia, bahkan tanpa berkas," kata Gowdy.

Trump menyetujui perilisan memo yang sebelumnya diklasifikasikan tanpa proses penyuntingan, terlepas dari keberatan FBI dalam sebuah langkah yang memperdebatkan ketegangan antara Gedung Putih dan penegak hukum senior yang telah ada sejak Trump menjabat.

Partai Demokrat berpendapat bahwa memo empat halaman tersebut salah mengkarakterisasi informasi rahasia yang sangat sensitif dan dimaksudkan untuk mengacaukan penyelidikan kriminal Mueller yang dilaksanakan pada Mei 2017 sebagai hasil awal penyelidikan FBI sebelumnya.

Jerrold Nadler, anggota Partai Demokrat teratas di Komite Kehakiman DPR, mengatakan bahwa keputusan Trump untuk mengizinkan perilisan memo tersebut adalah "bagian dari usaha propaganda terkoordinasi untuk mendiskreditkan, melumpuhkan dan menumbangkan penyelidikan Rusia."

Beberapa anggota Partai Republik juga mengritik penyiaran memo tersebut. John Kasich, gubernur Ohio dan mantan pesaing Trump dalam pencalonan presiden, menyebutnya hal merugikan negara.