Palu - Provinsi Sulawesi Tengah selama Januari-September 2012 mengekspor CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) sebanyak 5.400 ton ke Malaysia.
Kepala Seksi Ekspor dan Impor Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Abdul Muin di Palu, Rabu, mengatakan dari volume ekspor minyak sawit mentah itu menghasilkan devisa 4,633 juta dolar AS.
Ia mengatakan perolehan devisa tersebut sekaligus menjadikan minyak sawit sebagai penghasil devisa ekspor nonmigas ketiga terbesar setelah bijih nikel dan komoditas kakao.
Bijih nikel yang menduduki urutan teratas perolehan devisa ekspor mencapai 63,977 juta dolar AS dan diikuti kakao menempati posisi kedua penyumbang devisa terbesar dengan nilai 60,519 juta dolar AS.
Muin mengatakan selama periode sama pada 2011, Sulteng sama sekali tidak mengekspor CPO, baru sembilan bulan terakhir ada kegiatan ekspor CPO ke Malaysia.
Data dari Dinas Perkebunan Sulteng mencatat sebaran perkebunan kelapa sawit di daerah ini antara lain Kabupaten Donggala dengan produksi 191.074 ton, Kabupaten Buol 13.510 hektare (235.044 ton), Kabupaten Banggai 11.481 hektare (187.947 ton), dan Kabupaten Morowali 46.490 hektare sebanyak 457.296 ton. (BK03/SKD)
Berita Terkait
Akademisi Untad Tadulako: Pabrik sawit perlu dibangun di Sulteng
Jumat, 22 Maret 2024 20:04 Wib
Minyak sawit paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:03 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 8:19 Wib
ITB: biofuel kurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak
Rabu, 10 Januari 2024 11:28 Wib
Harga CPO periode 16-31 Desember 2023 turun 3,47 persen
Sabtu, 16 Desember 2023 10:37 Wib
Generasi mendatang berhak menikmati lingkungan yang aman
Kamis, 14 Desember 2023 7:04 Wib
Ketika warga sekitar SJA tak perlu lagi "bercakar ayam"
Senin, 11 Desember 2023 12:21 Wib
GAPKI: Kinerja industri minyak sawit bulan September baik
Selasa, 21 November 2023 22:43 Wib