DPR puji Sulteng tidak terima beras impor

id Bulog

DPR puji Sulteng tidak terima beras impor

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roemkono ketika mengunjungi gudang beras Bulog Sulteng di Palu, Selasa (20/2) (Foto ist)

Bagus kalau di Sulteng tidak masuk beras impor
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Komisi IV DPR RI memuji Sulawesi Tengah hingga kini sama sekali tidak menerima jatah beras impor, bahkan sebaliknya bisa mengirim beras ke daerah lain yang masih defisik stok beras.

"Bagus kalau di Sulteng tidak masuk beras impor," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roemkono ketika mengunjungi gudang beras Bulog Sulteng di Palu, Selasa.

Dalam kunjungannya ke gudang Bulog, rombongan Komisi IV selain melihat gudang beras, juga gula pasir yang jumlah stoknya mencapai ribuan ton untuk kebutuhan masyarakat di daerah ini.

Roemkono sendiri tidak setuju dengan kebijakan impor beras oleh pemerintah. "Saya juga tidak suka ada impor beras," kata dia.

Karena itu, selaku anggota legislator, ia berharap Sulteng bisa memenuhi kebutuhan beras dari hasil produksi petani dan bukan mendatangkan dari daerah lain.

Ketahanan stok beras di gudang tentu akan sangat tergantung dari hasil penyerapan produksi petani."Bulog harus mampu menyerap beras petani lebih besar untuk menjaga ketahanan stok beras di daerah ini," pinta dia.

Sementara Direktur Keuangan Perum Bulog, Pardiman menjelaskan beras impor hanya untuk stok cadangan.

Beras impor, kata dia tidak dijual ke pasaran. Beras impor semata-mata untuk cadangan, bila ada daerah yang mengalami kukurangan beras.

Ia juga menambahkan bahwa Sulteng termasuk Divre Bulog yang pada 2017 tertinggi prosentase penyerapan beras nasional.

Realisasi pengadaan beras di Sulteng pada 2017, kata dia melebihi target yang ditetapkan Perum Bulog. "Kita targetkan hanya 42.160 ton, tetapi realisasi mencapai 43.000 ton," katanya.

Dengan realisasi tersebut, Bulog Sulteng menempati peringkat pertama dalam prosentase penyarapan beras secara nasional. "Kita berharap pada 2018 ini, Bulog Sulteng bisa meningkatkan pengadaan dari sebelumnya," ujarnya.