BPS catat harga beras masih alami kenaikan

id bps

BPS catat harga beras masih alami kenaikan

Badan Pusat Statistik (antara)

Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa harga beras pada Februari 2018 untuk kualitas premium, medium, dan kualitas rendah di tingkat penggilingan masih mengalami kenaikan, meskipun untuk harga gabah kering panen dan gabah kering giling mulai mengalami penurunan. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa penurunan harga gabah kering panen dan gabah kering giling tersebut terjadi karena di beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki masa panen, namun belum secara serentak atau panen raya.

"Harga beras di penggilingan masih mengalami kenaikan. Sementara untuk GKP dan GKG sudah mulai turun, karena sudah mulai ada yang panen namun belum panen raya, masih di beberapa spot saja," kata Suhariyanto, di Jakarta, Kamis.

Berdasar catatan BPS, pada Februari 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan tercatat sebesar Rp10.382,00 per kilogram atau naik sebesar 0,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara untuk rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat yang sama, juga naik menjadi Rp10.215,00 per kilogram, atau sebesar 0,37 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.987,00 per kilogram, naik sebesar 1,99 persen.

Laporan BPS tersebut berdasarkan 1.346 transaksi penjualan gabah di 30 provinsi selama Februari 2018, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) sebanyak 70,13 persen, gabah kualitas rendah 20,43 persen, dan Gabah kering giling (GKG) 9,44 persen.

Untuk harga gabah, rata-rata harga GKP di tingkat petani tercatat Rp5.207,00 per kilogram atau turun 3,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.305,00 per kilogram atau turun 3,70 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Januari 2018.

Rata-rata harga GKG di petani Rp5.961,00 per kilogram atau turun 0,68 persen dan di tingkat penggilingan Rp6.094,00 per kilogram atau turun 0,08 persen.

Sementara harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.756,00 per kilogram atau turun 3,39 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.843,00 per kilogram atau turun 3,34 persen.