YLK - Aprindo Sulteng bahas pengaduan konsumen

id ylk

YLK - Aprindo Sulteng bahas pengaduan konsumen

YLK - Aprino menggelar pertemuan disalah satu cafe di Kota Palu, Sulawesi Tengah, membahas masalah konsumen. (Muhammad Hajiji)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sulawesi Tengah menggelar pertemuan membahas sejumlah masalah dihadapi konsumen saat berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di di daerah ini.

"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengusaha ritel, dalam usaha perdagangan," ujar Ketua YLK Sulteng Salman Hadianto, di Palu, Sabtu malam.

Pembahasan itu mengemuka dalam pertemuan upaya advokasi dan share informasi YLK Sulteng bersama dengan Aprindo, di salah satu kafe, di Kota Palu.

Baca juga: YLK Sulteng Pertemukan Konsumen Dan Pelaku Usaha

Pertemuan itu dihadiri oleh Ketua Aprindo Sulteng Herman dan Sekretaris Alexander Abu, serta beberapa pengusaha ritel seperti Hypermart, Carrefour Transmart, dan Cemara Swalayan.

Salman Hadianto mengaku banyak mendengar keluhan serta pengaduan konsumen ketika berbelanja produk yang dijual berupa makanan, minuman dan sebagainya serta pelayanan.

Salah satunya, ujar dia, mengenai tidak adanya informasi yang tertera di label pada suatu jenis produk yang diperjualbelikan maupun tidak adanya label pada suatu produk.

Tidak hanya itu, label harga produk yang tertera tidak sesuai dengan harga di kasir. Hal itu menjadi contoh beberapa masalah yang diadukan oleh konsumen kepada YLK, dari sekian banyak problem yang ada.

Baca juga: YLK Peringatkan Apotek Jangan Jual Obat Kadaluarsa

"Ada masalah lain seperti ketika berbelanja di pusat perbelanjaan, tanpa sengaja menyentuh suatu produk, sehingga produk jatuh dan pecah. Biasanya ada aturan yang dibuat di pusat perbelanjaan seperti barang pecah berarti membeli. Kemudian, ketidaksesuaian harga pada label dan harga di kasir," kata Salman pula.

Ia meminta kepada pengusaha ritel untuk perlu adanya sistem pengecekan harga suatu produk. Sebelum produk ingin dibeli, dibawa ke kasir oleh konsumen.

"Yang dipakai adalah harga yang tertera pada label, bukan pada kasir. Harga di kasir itu adalah sistem," ujar Salman.

Baca juga: YLK Pertemukan Pelanggan Dan PLN Bahas Masalah Pelayanan Listrik

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sulawesi Tengah Alexander Abu mengemukakan Aprindo menjalin hubungan dengan semua pihak, untuk menghadapi kompleks masalah konsumen dan pelaku usaha ritel.

"Aprindo harus menjalin hubungan kerja sama dengan semua pihak. Dengan begitu kompleksnya persoalan yang dihadapi akan bisa diatasi," kata Alexander.

Alexander Abu menyatakan Aprindo harus menjalin hubungan antara pelaku usaha dan konsumen, sehingga pelaku usaha juga harus memberikan pelayanan untuk peningkatan kapasitas konsumen.



Salah satu upaya yang didorong oleh Aprindo yakni mengupayakan pelaku usaha memberikan pelayanan yang berkualitas dan mengedepankan harga produk yang dapat dijangkau semua kalangan konsumen.