Harga telur di Palu merangkak naik

id telur

Harga telur di Palu merangkak naik

SIDAK IMPLEMENTASI PENETAPAN HET Kepala Perwakilan Komisi Pengawas Perdagangan Usaha (KPPU) Makassar Ramli Simanjuntak (kanan) bersama Walikota Palu Hidayat (kedua kanan) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Manonda Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (1/6). Sidak itu dimaksudkan untuk memast

Palu(Antaranews Sulteng) - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Palu, kembali merangkak naik dari Rp1.500/butir menjadi Rp2.000/butir.

Kenaikan harga ini dipicu mahalnya pakan ternak ayam petelur.

"Produksi telur memadai, hanya saja pakan ternaknya yang mahal sehingga harga telur ikut naik," jelas Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kota Palu, Tamin Tombolotutu di Palu, Senin.

Pengambilan sampel dilakukan pemerintah setempat di dua pasar tradisional terbesar di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu, yakni pasar tradisional Masomba Palu Selatan dan Manonda Inpres Palu Barat.

Meski harga di tingkat pengecer merangkak naik, namun masyarakat tetap saja membeli, sebab telur menjadi salah satu komoditas pangan yang masih diminati dan menjadi kebutuhan mayarakat di kota itu.

Sebelumnya, pada Januari pasca Natal dan Tahun Baru, harga telur di kota itu sudah stabil dari harga sebelumnya Rp2.000/butir turun menjadi Rp1.500/butir, namun memasuki awal Maret 2018, harga telur kembali tidak stabil.

Konsumsi telur ayam di Palu cukup tinggi apa lagi disaat harga ikan dan daging ayam melambung, sehingga telur menjadi alternatif untuk penggantinya.

Selain telur, harga komoditas hortikultura bawang merah dan bawang putih belum stabil dan masih terbilang mahal, dimana harga bawang merah mencapai Rp28.000/kilogram dibanding harga sebelumnya Rp25.000/kilogram, sedangkan bawang putih merangkak naik dari Rp20.000/kilogram menjadi Rp30.000/kilogram.

Sementara, komoditas pangan lainnya, seperti beras dan daging sapi harganya stabil sesuai harga eceran tertinggi (Het) yang ditetapkan pemerintah yakni beras premium Rp12.800/kilogram sedangkan beras biasa Rp 9.400/kilogram.

"Kalu daging sapi beku yang dikemas harganya Rp87.000/kilogram," tuturnya.