Kemenparkreatif Gelar Konser Musik Sasando Di Kupang

id Sasando, Unesco, Penghargaan, Musik Tradisional

Kemenparkreatif Gelar Konser Musik Sasando Di Kupang

Sasando (FOTO ANTARA/GreenLee)

Konser musik Sasando nasional ini digelar dalam kerangka tahun kunjungan wisata Nusa Tenggara Timur dan "Sail Komodo 2013,"Bona Rumat di Kupang, Jumat.
Kupang - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, berencana menggelar konser musik Sasando nasional di Kupang pada 13 November 2012.

Konser musik Sasando nasional ini digelar dalam kerangka tahun kunjungan wisata Nusa Tenggara Timur dan "Sail Komodo 2013", kata Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTT Bona Rumat di Kupang, Jumat.

Menurut dia, kesepakatan mengenai pelaksanaan konser musik Sasando itu sudah dilakukan bersama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan.

Dia mengatakan, sesungguhnya konser musik ini digelar pada Oktober lalu, tetapi tertunda karena bertepatan dengan pelaksanaan festival wisata perbatasan Timor Leste Indonesia (Timoresia) di Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu pada 26-27 Oktober 2012 dengan melibatkan para seniman ke dua negara.

"Kegiatan ini diinisiasi oleh Direktoral Jenderal Pemasaran Pariwisara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai ajang promosi destinasi di wilayah perbatasan antara Indonesia-Timor Leste," paparnya.

Dia mengatakan, dalam konser musik Sasando ini, diperkirakan jumlah peserta bisa mencapai 400 orang karena peminat dari berbagai usia dalam memainkan musik sasando ini cukup tinggi.

Sasando adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, wilayah terselatan Indonesia.

Alat musik tersebut terbuat dari daun lontar yang dikeringkan dan diberi tiga helai senar yang dimain membentuk sebuah lagu.

Dia mengatakan, selain mendorong pertumbuhan pariwisata di NTT, konser musik Sasando ini juga sekaligus untuk melestarikan budaya bangsa dan negara yang akhir-akhir ini mulai hilang karena perubahan jaman.

"Ini merupakan salah satu bentuk untuk mempertahankan identitas bangsa Indonesia," tukasnya.

Banyak alat musik tradisional yang punya nilai jual di dunia internasional sudah dilupakan, sehingga perlu dikembangkan kembali untuk menunjukan citra bangsa Indonesia.

"Kita punya banyak alat musik tradisional yang memiliki nilai jual tinggi tetapi sudah mulai dilupakan, seperti alat musik Sasando. Alat musik ini punya nilai seni dan budaya yang harus dipertahankan oleh bangsa Indonesia," ujarnya.

Karena itu, dia mengharapkan, konser musik Sasando ini bisa menjadi agenda tetap tahunan pariwisata nasional, sehingga bisa menjadi salah satu even menarik wisatawan ke NTT.(B017/SKD)