Lahan eks RSU Undata Palu akan dilelang kepada investor

id Sekprov,sulteng,undata,pemred

Lahan eks RSU Undata Palu akan dilelang kepada investor

Sekdaprov Sulteng Moh. Hidayat Lamakarate (kanan) dan Plt. Kabiro Humas Pemprov Sulteng Moh. Haris Kariming saat berdialog dengan sejumlah pemred media masa di Palu, Senin (12/3) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov)

Hidayat: banyak program besar gubernur belum tersosiaisasi dengan baik kepada masyarakat
Palu (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan segera melelang lahan eks Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Undata Palu kepada investor yang berminat untuk membangun rumah sakit modern dan berstatus rumah sakit pendidikan (kedokteran) di lokasi tersebut.

"Tim sudah dibentuk dan persiapan pelelangan sedang berjalan, mudah-mudahan lelangnya bisa dilakukan dalam waktu dekat karena kami berharap tahun ini RSU Kedokteran tersebut sudah mulai dibangun," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Drs H Moh. Hidayat Lamakarate, MSi dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di ruang kerjanya di Palu, Senin.

Luas lahan eks RSU Provinsi Undata itu mencapai sekitar tiga hektare, terletak di Jalan Undata, Kota Palu, yang dekat sekali dengan Anjungan Nusantara, salah satu ruang publik di Pantai Talise, Kota Palu, yang banyak dikunjungi warga kota setiap hari.

Pemprov mewajibkan kepada investor yang memenangi lelang nanti untuk membangun rumah sakit dengan fasilitas moderen dan menjadi rumah sakit pendidikan kedokteran, sehingga rumah sakit itu harus dilengkapi dengan gedung kampus kedokteran, hotel, dan tempat perbelanjaan.

"Syarat-syarat lainnya sedang dibahas oleh sebuah tim yang dipimpin Sekdaprov," ujar Hidayat yang didampingi Pelaksana Tugas Karo Humas Pemprov Sulteng Moh Haris Kariming.

Pembangunan rumah sakit modern tersebut akan menerapkan konsep bangun-guna-serah (BGS), dimana investor pemenang tender akan membangun dengan dananya sendiri rumah sakit dimaksud berikut semua fasilitasnya lalu mengoperasikannya dalam waktu tertentu untuk kemudian diserahkan kembali kepada Pemerintah Provinsi Sulteng.

Mengenai berapa lama waktu pengoperasian hingga penyerahan kembali kepada pemprov, Hidayat mengaku belum tahu persis karena masih terus dinegosiasikan.

Ia juga mengemukakan bahwa sudah ada investor yang menawarkan diri untuk memanfaatkan lokasi strategis tersebut untuk membangun rumah sakit dan fasilitas yang diminta Pemprov Sulteng, namun menolak menyebut nama calon investor itu.

"Investor tersebut siap untuk membangun rumah sakit dan fasilitas lain yang dibutuhkan di atas lahan tersebut dengan investasi sekitar Rp500 miliar," ujarnya.

Pertemuan yang dihadiri 13 pemimpin redaksi media masa cetak dan online itu merupakan upaya membangun komunikasi dan kerja sama yang lebih intens dengan jajaran media untuk meningkatkan pemberitaan mengenai kegiatan pemerintah provinsi dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami juga berharap kontrol sosial dari jajaran media tetap berjalan agar kami bisa mengetahui kelemahan kami, serta aspirasi dan keluhan masyarakat sehingga pemerintah bisa segera melakukan perbaikan-perbaikan atau peningkatan pelayanan yang dituntut masyarakat," ujarnya.

Sekda Hidayat Lamakarate juga berjanji akan menginstruksikan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) agar secara aktif dan berkelanjutan memberikan keterangan kepada media mengenai hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai agar diketahui masyarakat luas.

"Kayaknya banyak sekali program pembangunan yang sudah tercapai dan rencana-rencana besar Bapak Gubernur yang sedang berjalan, belum diketahui oleh masyarakat. Karena itu, kami minta bantuan jurnalis untuk menyampaikan kepada publik," katanya.