Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajukan lima syarat calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden 2019.
"Soal cawapres, pandangan PPP didasarkan pada analisis kebutuhan Pak Jokowi," kata Ketua Umum PPP M Romahurmuziy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Rommy, sapaan akrabnya, Jokowi butuh figur yang mampu mengawal narasi besar NKRI yang dibangun atas nasionalisme dan agama, di mana hubungan agama dan kekuasaan berjalan seiring dan seimbang.
Baca juga: PPP apresiasi kinerja dua tahun pemerintahan Jokowi-JK
"Sejak Bung Karno-Bung Hatta, kepemimpinan nasional selalu merefleksikan dua narasi besar ini. Di era reformasi ada Gus Dur-Mega, Mega-Hamzah, SBY-JK, dan Jokowi-JK. Itu menunjukkan bahwa dwi tunggal narasi ini tak terpisahkan," katanya.
Syarat kedua, kata Rommy, Jokowi butuh figur agamis yang mampu mengurangi ujaran kebencian bernuansa SARA karena lawan-lawan politiknya masih selalu melabeli Jokowi dengan merek "anti-Islam, prokomunis, dan pro-RRC".
"Figur seagamis apa pun memang tidak akan serta-merta menghilangkan ujaran kebencian, tapi setidaknya akan mengurangi. Syaratnya figur pendamping tersebut memang memiliki nuansa agamis yang asli dan kuat. Jangan figur nonagamis yang diagamiskan," katanya.
Baca juga: PPP menilai komunikasi Presiden Jokowi efektif pertemukan SBY-Megawati
Jokowi perlu figur yang memahami kaum milenial. Mengingat 39 persen pemilih pada 2019 berusia di bawah 40 tahun maka cawapres dari kalangan muda menjadi sangat diperlukan.
"Karena mereka memiliki selera, 'gimmick', dan gaya komunikasi yang berbeda dengan generasi 'baby boomers'," kata Rommy .
Berikutnya, katanya, Jokowi perlu figur yang memiliki pengalaman dan kompetensi intelektual menghadapi disrupsi ekonomi, transformasi digital dan persaingan di era Revolusi Industri 4.0.
"Figur populis belaka, nirkapasitas, akan menjadi persoalan jika nantinya terpilih. Pengalaman intelektual mengelola jabatan publik baik di eksekutif atau legislatif menjadi perlu," katanya.
Syarat kelima, Jokowi perlu figur yang dapat memberi sumbangan elektabilitas meskipun tidak mutlak mengingat elektabilitas Jokowi yang sudah cukup tinggi serta mesin partai-partai pengusung yang cukup banyak meniscayakan pergerakan lapangan lebih leluasa.
Di atas segala kebutuhan tersebut, kata Rommy, yang terpenting adalah Jokowi mesti diwakili orang yang membuat dia merasa nyaman dan bisa mengikuti irama kerjanya.
"Nah, yang terakhir ini sudah soal nasib karena bisa diterima atau tidak adalah soal hati. Betapapun ia memenuhi kriteria, kalau Pak Jokowi nggak sehati, bagaimana bisa mendampingi? Maka saya sebut, dalam pandangan PPP ada lima syarat dan satu hati," kata Rommy.
Baca juga: Romahurmuziy: kalangan santri cocok dampingi Jokowi
Berita Terkait
PPP buka pintu bagi kemungkinan kedatangan Prabowo dan Gerindra
Minggu, 24 Maret 2024 9:35 Wib
Puan Maharani: Biar rakyat menilai presiden boleh berkampanye
Minggu, 28 Januari 2024 6:01 Wib
Romy soal Pejuang PPP dukung Prabowo: Melawan kebijakan partai
Jumat, 19 Januari 2024 10:53 Wib
Sandiaga yakin PPP mampu raih suara 4 persen
Selasa, 9 Januari 2024 8:54 Wib
TPN terjunkan petinggi partai pendukung ke medan kampanye
Kamis, 30 November 2023 6:23 Wib
PPP: Usia bukan tolak ukur memilih pemimpin
Sabtu, 11 November 2023 18:27 Wib
Achmad Baidowi: Hak angket DPR soal putusan MK sedang dikaji
Sabtu, 4 November 2023 14:28 Wib
Sandiaga Uno bakal cuti usai jadi Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar
Jumat, 27 Oktober 2023 10:09 Wib