Pengadaan beras di Sulteng baru 1,06 persen

id beras

Pengadaan beras di Sulteng baru 1,06  persen

Stok beras yang berada di gudang Bulog (FOTO ANTARA)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Realisasi pengadaan beras stok nasional di Provinsi Sulawesi Tengah baru sekitar 1,06 persen dari target yang ditetapkan Perum Bulog pada musim panen (MP) 2018.

"Hingga hari ini kami baru menyerap sekitar 532 ton beras petani dari target selama setahun ditetapkan Perum Bulog sebanyak 50.000 ton," kata Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Bulog Divisi Regional Sulteng, Bahar Haruna di Palu, Rabu.

Ia mengatakan beras yang sudah diserap Bulog itu berasal dari Sub Divre Bulog Palu meliputi Kabupaten Donggala, Parigi Moutong dan Sigi.

Berikutnya, Sub Divre Poso meliputi Kabupaten Morowali, Morowali Utara dan Tojo Una-Una serta Sub Divre Bulog Tolitoli yang juga meliputi Kabupaten Buol.

Sementara Sub Divre Bulog Luwuk di Banggai yang meliputi Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut hingga kini masih nihil pengadaan beras.

"Masih nihilnya pengadaan beras di daerah itu, karena memang panen belum tiba," ujarnya.

Baca juga: Bulog Sulteng serap 260 ton beras petani

Bahar optimis saat panen berlangsung, sub Divre Bulog Luwuk, Kabupaten Banggai dipastikan dapat merealisasi pengadaan beras di daerah itu.

Meski sampai sekarang ini tingkat serapan beras di Provinsi Sulteng masih terbilang berjalan seret, tetap Bulog Sulteng tetap optimistis bisa memenuhi target yang diharapkan.

Pada 2017, kata dia, justru Bulog Sulteng mencatat keberhasilan dalam penyerapan beras produksi petani melebihi dari target yang ditetapkan oleh Perum Bulog.

Perum Bulog menetapkan target pengadaan beras di Sulteng 2017 sebanyak 42.160 ton, tetapi realisasi mencapai 43.000 ton atau lebih 100 persen.

Atas keberhasilan tersebut, Bulog Sulteng mendapat penghargaan karena secara prosentase, penyerapan beras petani di daerah ini tertinggi secara nasional.

Pihaknya akan berupaya maksimal membeli beras petani, meski harus diakui akan bersaing ketat dengan pedagang pengumpul yang juga gencar membeli produksi petani melebihi standar harga pembelian pemerintah.

Baca juga: Bulog bangun gudang beras di Morowali