Pemprov Gelar Rakor Pendidikan dan Kebudayaan se-Sulteng

id Rakor,pendidikan, kebudayaan

Pemprov Gelar Rakor Pendidikan dan Kebudayaan se-Sulteng

Sekab Tojo Unauna Taslim DM Lasupu, saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakor Pendidikan dan Kebudayaan se Sulteng di Ampana, Senin (26/3). (Antaranews Sulteng/Humas Touna)

Tuntutan masyarakat dalam menyelesaikan krisis yang dihadapi oleh bangsa dan negara saat ini, memacu pemerintah untuk menyiapkan perubahan dalam rangka koreksi kelemahan dan kesalahan masa lalu
Ampana (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar rapat koordinasi pendidikan dan kebudayaan se-Sulawesi Tengah di Kabupaten Tojo Unauna, di salah satu hotel di Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Unauna, Senin.

Rakor tersebut dibuka Gubernur Sulteng Longki Djanggola diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setdaprov Sulteng M. Faisal Mang dan dihadiri para kepala Bappeda kabupaten/kota, Kepala BPKAD, inspektorat dan Kadis Dikbud kabupaten/kota, para kasubbag perencanaan dan program se-Sulteng.

Sekretaris Kabupaten Tojo Unauna Taslim DM Lasupu, mengatakan, pemerintah mengapresiasi pelaksanaan rakor tersebut.

Taslim mengatakan rakor tersebut memiliki makna sangat penting terutama dalam upaya bersama untuk menyamakan visi dan persepsi dalam mensinergikan program pembangunan daerah Sulawesi Tengah, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan.

“Tuntutan masyarakat dalam menyelesaikan krisis yang dihadapi oleh bangsa dan negara saat ini, memacu pemerintah untuk menyiapkan perubahan dalam rangka koreksi kelemahan dan kesalahan masa lalu,” ujarnya.

Dia mengatakan bidang pendidik dan kebudayaan telah mengalami transformasi dan reformasi menuju suatu sistem baru yang diharapkan akan lebih handal dan berkelanjutan.

“Menyingkapi hal tersebut kita dituntut semakin berpacu mengejar ketertinggalan, baik bidang pembangunan maupun bidang pendidikan dan kebudayaan,” katanya.

Karenanya, kata Taslim, pengembangan pendidikan dan kebudayaan serta pengembangan sumber daya manusia maupun serana prasana lainnya diperhatikan semua pihak.

Dia mengatakan rakor tersebut, akan menjadi forum yang berguna bagi pembangunan  dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan daerah sekaligus menjadi referensi untuk langkah-langkah penyesuaian perencanaan pada masa akan datang dan mensinkronkan program-program pembangunan pendidikan kebudayaan kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.***