Harga Pertalite di Sulteng naik Rp200

id bbm

Harga Pertalite di Sulteng naik Rp200

Ilustrasi, petugas SPBU mengisi bahan akar pada salah satu sepeda motor (Foto Antara/dok)

Naiknya hanya Rp200 di semua daerah dan ini berlaku tidak semua jenis bahan bakar minyak
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Bahan Bakar Khusus (BBK) khususnya jenis Pertalite di Provinsi Sulawesi Tengah kembali mengalami kenaikan harga sebesar Rp200/liter dari sebelumnya Rp7.800/liter kini menjadi Rp8.000/liter.

"Naiknya hanya Rp200 di semua daerah dan ini berlaku tidak semua jenis bahan bakar minyak," kata Unit Manager Comunication and CSR MOR VII Pertamina wilayah Sulawesi, M Roby Hervindo di Palu, Senin.

Roby menjelaskan, harga bahan bakar khusus jenis Pertalite yang dijual Pertamina Rp8.000 ini berlaku di seluruh wilayah Sulawesi dan sekitarnya karena terjadi penyesuaian harga penjualan.

Ia mengaku, beberapa daerah di tanah air memang terjadi perbedaan harga karena ada komponen biaya distribusi atau pengiriman. Misalnya, setelah penyesuaian harga, di Jakarta Rp7.800/liter sementara di Kota Palu Rp8.000/liter karena suplai BBM di Jakarta dari kilang minyak Cilacap, jaraknya relatif dekat.

Sementara, Wilayah Sulawesi Tengah distribusi BBM didatangkan dari kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca juga: Kenaikan BBM nonsubsidi tidak pengaruh di Sulteng

"Intinya semua daerah hanya naik Rp200," ujarnya.

Penerapan harga ini paparnya, mulai berlaku efektif sejak (24/3), dan sejauh ini tingkat konsumsi bahan bakar khusus tersebut masih tetap stabil dan tidak berpengaruh di tingkat masyarakat.

Penyesuaian harga Pertalite disebabkan karena tren kenaikan harga minyak dunia belakangan ini sudah dikisaran 60 s/d 65 USD/barrel, belum lagi Indonesia mengalami pelemahan rupiah yang mengakibatkan pertumbuhan harga meningkat.

Ia menguraikan, BBM jenis Pertalite merupakan BBM non-supsidi yang tidak masuk dalam alokasi APBN pemerintah sehingga kapan saja bisa terjadi fluktuasi.

"Kenaikannya tidak begitu besar dan saya kira ini tidak berpengaruh buktinya penggunaan Pertalite masih stabil," kata Roby.

Baca juga: Konsumsi BBM khusus masyarakat Sulteng meningkat