Parigi Moutong kaji pembentukan desa adat terpencil

id Parimo,Desa Adat

Parigi Moutong kaji pembentukan desa adat terpencil

Penjabat sementara Bupati Parigi Moutong Muhammad Nadir saat membeirkan sambutan pada pembukaan Seminar kajian PDAT di Parigi, Senin (26/3) (Antaranews Sulteng/Aco-Humas Pemda Parimo)

Parigi (Antaranews Sulteng) - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong menggelar seminar hasil kajian Pembentukan Desa Adat Terpencil (PDAT) Kecamatan Tinombo dan Kecamatan Palasa.

Seminar sehari hasil PDAT di Parigi, Senin, itu membahas hasil pengumpulan data PDAT yang dilakukan Januari-Maret dengan peserta para Kepala OPD, camat, dan para kades di  Kecamatan Tinombo dan Palasa. Sedangkan pembicaranya menghadirkan tim ahli dari Universitas Tadulako (Untad) Palu yaitu Dr. Rosida P. Adam, SE, M.P, Dr. Cristian Tindjabate, M.Si, Dr. Jubair, SH, M.Hum, Dr. Timunidin Dg Mangera Bauwo, M.Si, Saiful Alam SE dan Zaiful, S.Sos, M.Si.

Pejabat sementara (Pjs) Bupati Parigi Moutong Muhamad Nadir mengatakan seminar ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh kedudukan masyarakat adat terpencil beserta unit sosialnya dan pemenuhan hak-hak konstitusionalnya sebagai masyarakat adat.

"Pembentukan Desa Adat dengan menjadikan desa administratif menjadi desa adat dimaksudkan agar mencapai kesejahteraan masyarakat desa yang dilindungi oleh hukum adat," kata Nadir.

Ia berharap seminar ini dapat melahirkan pendekatan baru yang dapat menempatkan masyarakat adat terpencil sebagai subyek hukum beserta hak-hak tradisional dalam kerangka multikultural yang bertujuan ke arah kebijakan pembangunan ekonomi tepat sasaran.

"Dibutuhkan pendekatan baru dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adat sehingga mengubah paradigma untuk tidak lagi memosisikan masyarakat adat sebagai kelompok tradisional yang perlu dimoderenkan dengan tidak mendesak atau merekayasa cara pandang masyarakat adat terhadap perubahan pola sosial dan ekonomi," katanya.

Selain itu Muhamad Nadir juga berharap tim ahli pengkaji PDAT dapat bekerja secara profesional dan kesiapannya mengundang pemuka-pemuka adat agar terjadi singkronisasi dan tidak terjadi ketersinggungan.

"Seminar seperti ini harus mengundang pemuka adat yang ada di desa agar terjadi komunikasi yang baik dan tidak ada ketersinggungan di antara mereka," ujarnya. (Aco/Humas Pemda Parigi Moutong) 
 
Suasana seminar kajian PDAT di Parigi, Senin (26/3) (Antaranews Sulteng/Aco-Humas Pemda Parimo)