Gubernur Sulteng paparkan kinerja pembangunan tahun 2017

id Longki,musrembang,sulteng

Gubernur Sulteng paparkan kinerja pembangunan tahun 2017

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola memaparkan capaian kinerja pembangunan di Sulteng hingga akhir tahun 2017 kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro. (Foto Antara/ist)

Capaian kinerja itu antara lain pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun 2017 sebesar 7,14 persen dan berada di atas rata-rata nasional
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola memaparkan capaian kinerja pembangunan di Sulteng hingga akhir tahun 2017 kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.

Capaian kinerja itu antara lain pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun 2017 sebesar 7,14 persen dan berada di atas rata-rata nasional, kata Gubernur Longki pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 di Kota Palu, Kamis.

Dimana, katanya, pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Sulteng sebesar 9,98 persen yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia

Produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita sulteng meningkat signifikan dari Rp 41,14 juta pada tahun 2016 menjadi Rp45,26 juta di tahun 2017.

Perkembangan laju inflasi tahunan di Kota Palu tahun 2015 sebesar 4,17 persen, dimana tahun 2016 berhasil ditekan hingga menjadi 1,43 persen.

"Tahun 2017, inflasi meningkat kembali menjadi 4,33 persen," katanya.

Kemudian, ketimpangan pemerataan pendapatan individu, yang dilambangkan oleh Indeks Gini, dimana Sulteng mengalami penurunan dari 0,347 poin pada tahun 2016, menjadi 0,345 poin pada tahun 2017.

Tingkat kemiskinan Sulteng sedikit mengalami peningkatan, dari 14,09 persen pada tahun 2016, menjadi 14,22 persen pada tahun 2017.

?Hal ini menjadi perhatian untuk kerja keras dari semua pihak, untuk menekan angka kemiskinan tersebut,? harap gubernur.

Dari sisi ketenaga kerjaan, TPT Sulteng relatif rendah dibanding TPT nasional, dimana TPT sulteng tahun 2017 sebesar 3,81 persen, sedikit meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 3,29 persen.

Dari perspektif pembangunan pendidikan dan kesehatan, yang direfleksikan sebagai keberhasilan pembangunan sosial, mengalami perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 66,76 poin tahun 2015 menjadi 67,47 poin di tahun 2016.

Selanjutnya peringkat daya saing Sulteng melalui penelitian nasional University of Singapore, tentang peringkat daya saing dan strategi pembangunan, pada 34 provinsi di Indonesia, Sulteng meningkat dari peringkat 20 pada tahun 2015, menjadi peringkat 14 tahun 2016 dan pada tahun 2017 naik ke peringkat 12.

Sementara Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan perkembangan makro Sulteng tahun 2017, dimana perekonomiannya tumbuh sebesar 7,14 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan nasional.

Sektor dengan pertumbuhan tertinggi di Sulteng adalah sektor perdagangan, konstruksi, industri pengolahan, pertanian serta pertambangan dan penggalian.

"Kontribusi Sulteng merupakan yang terbesar kedua, terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Sulawesi, dan urutan ke 21 dalam kontribusinya ke pertumbuhan ekonomi Nasional," ungkap Menteri Bambang.