Liga Arab kutuk kekejaman Myanmar pada Rohingya

id rohingya

Liga Arab kutuk kekejaman Myanmar pada Rohingya

Ilustrasi, Para pengungsi berkumpul untuk mendapat bantuan dari masyarakat Indonesia yang disalurkan oleh Rumah Zakat, yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), ke kamp pengungsian di Ukhia, dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar, (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Kami menyerukan masyarakat internasional untuk menjalankan kembali tanggungj awabnya dan bergerak secara ekfektif, diplomatis, hukum dan kemanusiaan guna menghentikan pelanggaran-pelanggaran ini
Al Khobar, Arab Saudi,  (Antara) - Para pemimpin dan ketua delegasi negara-negara anggota Liga Arab merampungkan KTT ke-29, Minggu, dengan mengeluarkan Deklarasi Dhahran yang mengutuk aksi terorisme, kekerasan, dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.

"Kami menyerukan masyarakat internasional untuk menjalankan kembali tanggungj awabnya dan bergerak secara ekfektif, diplomatis, hukum dan kemanusiaan guna menghentikan pelanggaran-pelanggaran ini," demikian isi Deklarasi Dhahran yang diperoleh Antara di Al Khobar, Senin pagi.

Dalam KTT Ke-29 Liga Arab yang dipimpin Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud itu, para pemimpin Liga Arab meminta masyarakat internasional dapat memastikan Pemerintah Myanmar sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas krisis Rohingya itu.

Akibat aksi kekerasan dan pelanggaran HAM yang dituduh banyak pihak dilakukan tentara di negara berpenduduk mayoritas beragama Buddha itu, sedikitnya 750.000 warga etnis Muslim Rohingya terpaksa meninggalkan rumah-rumah dan kampung halaman mereka.

Seperti dilaporkan media internasional, ratusan ribu warga etnis Rohingya yang telah menjadi korban kekejaman tentara Myanmar yang dituduh banyak pihak telah membunuhi, memperkosa, dan membakar desa-desa mereka itu antara lain mengungsi ke Bangladesh.

Tidak sedikit di antara warga etnis Rohingya Muslim itu melarikan diri dengan perahu-perahu mereka ke laut lepas dan terdampar di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Konferensi tingka tinggi yang berlangsung sehari itu, antara lain, dihadir Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, Presiden Komoros Azali Assoumani, Presiden Irak Mohammed Fuad Masum, Presiden Yaman Abdrabbuh Mansur Hadi, Presiden Dewan Presiden Pemerintahan Koalisi Nasional Libya Fayez Mustafa Al-Sarraj, Presiden Lebanon Michel Aoun, serta pemimpin Jordania, Kuwait, Bahrain, dan Moroko.

KTT Ke-29 Liga Arab yang berlangsung di aula gedung Pusat Budaya Dunia Raja Abdulaziz (King Abdulaziz Center for World Culture), Dhahran, itu diliput oleh 600-an wartawan dari Arab Saudi dan mancanegara.

Liga Arab yang didirikan di Kairo pada tahun 1945 oleh Mesir, Arab Saudi, Irak, Lebanon, Suriah, Yordania, dan Yaman itu kini beranggotakan 22 negara. Lima belas negara anggota lainnya adalah Libya, Sudan, Maroko, Tunisia, Kuwait, Al Jazair, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Oman, Mauritania, Somalia, Palestina, Djibaouti, dan Komoro.

Baca juga: Palestina minta dukungan penuh KTT Liga Arab