Wali Kota Palu: anak-anak harus dibekali ilmu agama

id Wali Kota,Hidayat

Wali Kota Palu: anak-anak harus dibekali ilmu agama

Wali Kota Palu, Hidayat (tengah) berfoto bersama kafilah Palu, yang akan mengikuti MTQ tingkat Provinsi Sulteng ke-27 di Kabupaten Morowali. (www.sulteng.antaranews.com/Muh. Arsandy)

Anak-anak harus dibentengi dengan ilmu agama, sehingga mereka selektif dalam memfilter informasi yang diakses,

Palu, (Antaranews Sulteng) – Wali Kota Palu Hidayat mengatakan anak-anak harus dibekali ilmu agama, sebagai benteng dari efek negatif dari perkembangan teknologi informasi.

Kata dia, yang  dilakukan adalah penambahan jam pelajaran pendidikan agama di Sekolah Dasar (SD). Karena, perkembangan teknologi informasi  saat ini begitu cepat dan pesat, sangat rentan merusak keimanan dan perilaku generasi muda Kota Palu,  melalui konten informasi yang disebarluaskan.

“Anak-anak harus dibentengi dengan ilmu agama, sehingga mereka selektif dalam memfilter informasi yang diakses, apakah informasi tersebut benar atau salah,  baik atau tidak baik,” kata Hidayat pada acara pelepasan Kafilah Kota Palu, untuk mengikuti ajang MTQ tingkat Sulteng di Morowali.

Menurut Hidayat, anak-anak tidak hanya cerdas intelektualnya saja, tetapi harus dibarengi dengan kecerdasan spiritual. Sehingga dengan penambahan jam pelajaran agama di SD negeri atau pun swasta.

“Yang kita perlukan bukan hanya generasi yang cerdas secara intelektual tapi generasi yang cerdas secara spriritual, dan memiliki nilai-nilai iman dan ketakwaan, dalam hatinya sehingga mereka tidak mudah digoncang dengan informasi yg tidak benar,” harap Hidayat.

Selain itu, dengan adanya program penambahan jam pelajaran agama tersebut diharapkan tidak ada lagi pelajar SD yang tidak bisa baca tulis Al-Quran.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan program penambahan jam pelajaran pendidikan agama di SD Kota Palu sudah berjalan 2 tahun.

Sebanyak 164 SD negeri dan swasta telah menerapkan program itu. 

“Pertemuannya tiga kali dalam seminggu dengan durasi pelajarannya tiga jam setiap pertemuan,” kata Ansyar.