Siswa SMP Telah Menikah Sebaiknya Ikut Ujian Paket

id smp, menikah, ujian

Banjarbaru, (ANTARA Sulteng) - Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengarahkan pelajar sekolah menengah pertama dan sederajat yang menikah dan tidak mengikuti ujian nasional, ikut ujian paket B.
        
"Kami sudah mengarahkan kepala sekolah melakukan pendekatan kepada orang tua pelajar bersangkutan agar anaknya mengikuti ujian paket B," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Ahmadi Arsyad, di Banjarbaru, Sabtu.
         
Ia mengatakan peserta ujian nasional tingkat SMP dan sederajat yang tidak mengikuti ujian nasional pada UN yang dilaksanakan 23-26 April 2012 sebanyak 17 orang.
         
Disebutkan dari 17 pelajar yang tidak hadir dan mengikuti ujian akhir sekolah itu, sebanyak 11 orang berhenti dan paling banyak sebabnya karena memilih menikah sebelum pelaksanaan UN.
         
"Sebelas pelajar yang memilih menikah sebelum pelaksanaan UN kebanyakan berasal dari madrasyah tsanawiyah dan nama mereka tetap tercatat sebagai peserta tetapi tidak hadir saat ujian," ungkapnya.
         
Dikatakan, pihaknya mengharapkan sekolah bisa memberi pengertian kepada orang tua siswa sehingga anaknya bisa mengikuti ujian paket B dan lulus sesuai jenjang pendidikannya.
         
Dijelaskan, langkah pihaknya mengarahkan sekolah dan orang tua pelajar yang menikah untuk bisa mengikuti ujian paket B karena pelajar bersangkutan masuk dalam usia wajib belajar yang dicanangkan pemerintah.
         
"Program wajib belajar mengharuskan pelajar SMP dan sederajat lulus makanya kami mengarahkan mereka bisa mengikuti ujian paket B sehingga memiliki ijazah sebagai bukti kelulusan sekolah," ujarnya.
         
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Banjarbaru Syaifullah menambahkan, pihaknya segera meminta kepala sekolah yang pelajarnya menikah untuk mendaftarkan diri sebagai peserta ujian paket B.
         
"Kami meminta kepala sekolah melakukan pendekatan kepada orang tua dan meminta mereka mendaftarkan anaknya sebagai peserta ujian paket B sehingga bisa ikut ujian sesuai waktu yang ditetapkan," ujar Syaifullah.
         
Terkait hasil evaluasi pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP dan sederajat, ia mengatakan, tidak ada permasalahan berarti baik terhadap soal ujian maupun pelaksanaan di sekolah penyelenggara ujian.
         
"Pengamanan soal-soal ujian diserahkan kepada kepolisian sehingga aman dan tidak ada soal yang bocor, dan pelaksanaannya juga berlangsung tertib dan lancar tanpa hambatan," katanya. (KR-SYO)