Pemprov Sulteng rekomendasikan Bulog pasok 10.000 ton daging

id Longki,Tpid

Pemprov Sulteng rekomendasikan Bulog pasok 10.000 ton daging

Gubernur Longki Janggola selaku Ketua TPID Sulteng memberikan sambutan pada High Level Meeting TPID Sulteng di Palu, Senin (21/5) (Foto Antara/Humas Prov.)

...untuk menjaga ketersediaan daging guna menjamin stabilitas harga selama bulan ramadan sampai Idul Fitri
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengeluarkan rekomendasi No.513/073/Ro.Adm.Ekon/2018 tanggal 5 April 2018 kepada Bulog setempat untuk memasok daging sepi beku sebanyak 10.000 ton menjelang Lebaran 2018.

"Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan daging guna menjamin stabilitas harga selama bulan ramadan sampai Idul Fitri," kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada `High Level Meeting` Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID ) Provinsi Sulawesi Tengah di Hotel Mercure Palu, Senin.

Gubernur mengatakan bahwa sekalipun saat ini sedang melaksanakan ibadah puasa, namun sebagai bagian dari TPID, semuanya tetap melakukan pemantauan terhadap hal-hal yang memungkinkan terjadinya kelangkaan dan gejolak harga yang akan menyulitkan masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya, bahkan kemungkinan terjadi penimbunan.

Gubernur menekankan meskipun TPID sudah melakukan inspeksi mendadak ke pasar dan produsen serta distributor berbagai jenis kebutuhan pokok masyarakat, serta melaksanakan pasar murah, namun tidak boleh berhenti sampai di situ saja.

"Pantau terus menerus dan pastikan bahwa kebutuhan masyarakat tercukupi dengan harga yang terjangkau selama Ramadhan bahkan sampai Idul Fitri," ujar gubernur seperti dikutip siaran pers Biro Humas Pemprov Sulteng.

Karena itu, kata gubernur tegas, semua daerah harus mengaktifkan TPID dalam mengawasi stok dan harga berbagai jenis kebutuhan masyarakat agar inflasi pada bulan ramadhan ini bisa ditekan sekecil mungkin.

"Saya minta semua kabupaten yang belum membentuk TPID agar segera membentuknya karena hal itu merupakan amanah Keppres Nomor 23 Tahun 2017 tentang tim pengendalian inflasi nasional dan Kepmendagri Nomor 500.05-8135 Tahun 2017 tentang TPID serta Permenko Perekonomian Nomor 10 Tahun 2017 tentang mekanisme dan tata kerja TPID," katanya pada acara yang dihadiri para bupati dan wali kota se-Sulteng itu.

Kerja sama antara TPID provinsi dan TPID kabupaten/kota perlu ditingkatkan untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah, dengan berupaya mengendalikan inflasi secara bersama-sama.

Meskipun baru Kota Palu yang ukur angka inflasinya secara nasional, namun kabupaten lainnya juga punya kontribusi terhadap tinggi rendahnya tingkat inflasi di Sulteng.

Asisten Administrasi Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Setdaprov SUltewng Bunga Elim Somba yang dihubungi terpisah mengemukakan bahwa sesuai pemantauan lapangan TPID, persediaan dan harga berbagai jenis bahan pokok dan bahan kebutuhan masyarakat lainnya masih tetap stabil dan terkendali.

"Kecuali harga ayam potong dan telur ayam ras naik cukup signifikan. Ayam potong naik dari Rp45.000/ekor menjadi Rp54.000/ekor dan telur ayam ras dari Rp37.000/rak 30 butir menjadi Rp45.000/rak. Namun ini terjadi hanya karena psikologis pasar sebab persediaan ayam potong dan telur cukup banyak. Para pedagang menyebut kenaikan ini hanya sementara sifatnya," ujar Elim Somba.

Khusus harga daging sampi segar, masih stabil pada tingkat Rp110.000/kg, begitu juga harga beras, gula pasir, minyak goreng dan bahan-bahan pokok lainnya.