Fakultas Pertanian Unisa laksanakan program kemitraan masyarakat

id unisa

Fakultas Pertanian Unisa laksanakan program kemitraan masyarakat

Ilustrasi (universitasalkhairaat.ac.id)

Praktik itu mengindikasikan perilaku petani dalam menggunakan pestisida sintetik dan pupuk anorganik yang cukup tinggi
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Fakultas Pertanian Universitas Alkhairat (Unisa) Palu kembali melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dibiayai DRPM Ditjen Penguatan Risbang Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Ketua PKM Unisa Arfan, di Palu, Kamis, mengatakan program itu dikerjakan oleh beberapa dosen Fakultas Pertanian Unisa dengan kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) di Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala dalam rangka pemberdayaan petani bawang merah lokal Palu.

Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama antara pengurus gapoktan dan Tim Pelaksana PKM Unisa itu sebagai bagian dari tindak lanjut upaya pemerintah melalui Kemenristek Dikti dalam mencapai target peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian dosen.

Kegiatan itu dilatarbelakangi beberapa praktik budi daya bawang merah lokal Palu yang dilakukan oleh petani Lembah Palu.

"Praktik itu mengindikasikan perilaku petani dalam menggunakan pestisida sintetik dan pupuk anorganik yang cukup tinggi," katanya lagi.

Ketua Gapoktan Wombo Kalonggo, Kalamin mengungkapkan dua hal yang cukup urgen dihadapi petani dalam budi daya bawang merah, yaitu masalah air dan serangan hama ulat lalat penggerek daun dan penyakit bercak ungu serta layu fusarium.

"Hal itu berdampak terhadap penggunaan pestisida, karena sejauh ini belum ada alternatif pengendalian yang bisa diterapkan," kata dia.

Berdasarkan informasi itu, PKM bersama gapoktan mengambil beberapa langkah penyelesaian beberapa permasalahan itu, yakni penyuluhan tentang penguatan kapasitas sumber daya manusia secara individu dan kelompok melalui penyajian materi SLPHT pada tanaman bawang merah lokal Palu.

Kegiatan telah dilakukan pada 9 sampai dengan 13 Mei 2018 lalu, diikuti sebanyak 20 peserta dari dua kelompok tani di Desa Wombo Kalonggo.

Selama pelaksanaan penyuluhan, terlihat antusiasme petani dalam mengikuti materi khususnya tentang pengenalan hama dan penyakit. Hal itu dibuktikan dari keaktifan peserta dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi selama ini.

"Ada beberapa materi yang disampaikan, yaitu budi daya tanaman sehat, pengenalan beberapa hama dan penyakit penting, perbanyakan jamur trichoderma dan Beauveria bassiana, pembuatan bioinsektisida yang berbahan dasar trichoderma dan Beauveria bassiana, pengenalan beberapa pestisida nabati dan membuat pestisida nabati berbahan dasar mindi dan nimba," kata anggota PKM Unisa Asrawati.

Tahapan selanjutnya adalah demplot yang telah dilakukan pada tanggal 13 sampai 14 Mei 2018 tentang perbanyakan jamur trichoderma dan Beauveria bassiana, serta pembuatan pestisida nabati dari bahan tanaman mindi dan nimba.

"Selanjutnya tahapan ketiga, kami akan mendampingi masyarakat dan meningkatkan pengetahuan untuk mengenali lebih jauh tentang serangan beberapa hama dan penyakit penting pada tanaman bawang merah," ujarnya lagi.

Target yang ingin dicapai dari PKM ini adalah peningkatan keterampilan sumber daya manusia anggota kelompok tani di Desa Wombo Kalonggo dan peningkatan produksi bawang merah lokal Palu melalui transformasi teknologi pemeliharaan bawang merah secara terpadu, serta perubahan perilaku petani menjadi manusia kreatif, inovatif, dan mandiri, kata dia pula.