Imigrasi Palu akhirnya deportasi nelayan Filipina terdampar

id suparman

Imigrasi Palu akhirnya deportasi nelayan Filipina terdampar

Kepala Imigrasi Palu, Suparman (Foto Antara/Anas Massa)

Ulnarion M Capitan, warga Filipina itu sudah dipulangkan ke negaranya
Palu, (Antaranews Sulteng) - Imigrasi Kelas II Palu akhirnya mendeportasi seorang nelayan Filipina yang terdampar di Provinsi Sulawesi Tengah pada medio April 2018.

"Ulnarion M Capitan, warga Filipina itu sudah dipulangkan ke negaranya," kata Suparman, Kepala Kantor Imigrasi Palu, di Kota Palu, Sulteng, Kamis.

Ulnarion diterbangkan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cingkareng Jakarta tadi siang.

Sejak diketemukan nelayan Tolitoli di Perairan Kabupaten Tolitoli sampai diserahkan kepada Imigrasi Palu, warga Filipina tersebut menjalani karantina dengan sangat tabah.

Baca juga: Imigrasi Palu amankan dua warga negara asing

Imigrasi Palu akhirnya mendeportasi Ulnarion setelah mendapat jaminan dan biaya transportasi dari Konjen Filipina.

"Biaya administrasi dan tiket warga Filipina itu, seluruhnya ditanggung oleh Konjen Filipina," ucap Suparman.

Saat ditemukan, Ulnarion terkapar lemas diatas perahu motor miliknya yang sudah terbalik.

Bersangkutan berhasil diselamatkan sejumlah nelayan Tolitoli yang saat ini sedang mencari ikan di Perairan Kabupaten Tolitoli.

Suparman mengemukakan sudah beberapa kali terjadi nelayan Filipina terdampar di Perairan Tolitoli.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Imigrasi Palu terhadap warga Filipina itu, Ulnarion murni terdampar.

Saat memancing ikan di Perairan Filipina, perahu motor yang digunakan itu, mesinnya mati dan tidak bisa lagi dihidupkan. Dan karena diombang-ambingkan gelombang laut, perahu motor tersebut terbalik sampai akhirnya terdampar di Perairan Kabupaten Tolitoli (Sulteng).

Selama medio Mei 2018 ini, Imigrasi Palu telah memulangkan tiga warga negara asing, dua di antaranya berasal dari China dan Malaysia.

 Baca juga: Imigrasi Palu kembali deportasi seorang warga China