Gubernur Sulteng: pasar murah tekan gejolak harga

id longki

Gubernur Sulteng: pasar murah  tekan gejolak harga

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (Humas)

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menekan inflasi
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan pelaksanaan pasar murah untuk membantu meringankan beban masyarakat menghadapi ramadhan dan lebaran, serta menekan gejolak harga di pasaran.

"Kegiatan ini juga diharapkan dapat menekan inflasi," kata Gubernur melalui Asisten II Sekda Provinsi Sulteng saat membuka pasar murah yang dipusatkan di lapangan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Jumat.

Ia mengatakan pemerintah dalam menggelar pasar murah bekerja sama dengan Yayasan Karuna Dipa Palu, Bank Indonesia, Bulog, asosiasi telur ayam, Pertamina, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, IKM dan UKM.

Kegiatan ini sudah rutin dilaksakan setiap menghadapi bulan puasa dan hari-hari raya besar keagamaan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulteng.

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Sulteng kepada masyarakat di daerah itu.

Tujuan utama adalah agar masyarakat bisa membeli berbagai bahan kebutuhan pokok dan lainnya dengan harga murah.

Gubernur mengatakan semua harga barang dan bahan yang dijual di pasar murah benar-benar murah karena lebih rendah dari harga di pasaran.

Dia mencontohkan gula pasir dijual di pasar murah hanya Rp11.500/kg. Padahal di pasaran umum harga gula pasir berkisar Rp12.500-Rp13.000/kg.

Minyak goreng sawit dijual pedagang di pasar murah Rp11.500/liter di pasar-pasar tradisional harga minyak goreng rata-rata di atas 12.500/liter.

Demikian pula telur ayam dipatok Rp45.000/rak (30 butir). Sementara harga telur ayam di tingkat pengecer saat ini mencapai Rp50.000/rak.

Beras medium dijual di pasar murah Rp9.000 s/d Rp9.000/kg.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng selalu pelaksana pasar murah dalam rangka hari raya Waisak mengatakan jumlah distributor yang ikut kegiatan tersebut sebanyak 20 distributor.

Selain distributor, juga ikut terlibat sejumlah UKM dan IKM, toko ritel modern yang ada di Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari sampai Sabtu (26/5).