Presiden: turunnya quran tandai babak baru peradaban

id jokowi

Presiden: turunnya quran tandai babak baru peradaban

Dokumentasi, Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara buka puasa bersama dengan Pimpinan Lembaga Negara, para Menteri Kabinet Kerja, tokoh Islam, pengurus KADIN, HIPMI, APINDO di Istana Negara Jakarta (Joko Susilo)

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Presiden Joko Widodo dalam acara Peringatan Nuzulul Quran mengatakan turunnya Al Quran menandai sebuah babak baru dalam sejarah peradaban manusia dan umat Muslim. 

"Dengan turunnya Al Quran orang-orang bertakwa mendapat hidayah, mendapat petunjuk untuk keluar dari fase penuh kegelapan, fase dhulumat, menuju fase nur, fase yang sangat terang," kata Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439H/2018 M Tingkat Nasional di Istana Negara Jakarta, Senin malam.

Presiden mengatakan, dengan turunnya Al Quran itu pula Umat Islam menjadi tahu bahwa Allah SWT memerintahkan umat Muslim untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong, bukan yang lain.

Presiden Jokowi pada kesempatan itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo hadir di Istana Negara sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada kesempatan yang sama hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pimpinan lembaga, para duta besar, dan sejumlah pejabat yang lain.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi juga mengatakan Al Quran sudah menjadi sumber inspirasi, sudah menjadi pedoman mulia dalam membawa kemajuan kehidupan manusia di muka bumi. 

"Karena Al Quran tidak saja dibaca oleh umat Muslim. Al Quran sudah menjadi sumber inspirasi bagi seluruh umat manusia. Di kalangan ulama dan para akademisi, Al Quran telah menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.

Acara tersebut mengambil tema "Al Quran: Moderasi Beragama dan Kebangsaan" diselenggarakan bertepatan dengan 19 Ramadhan 1439 H.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia Pusat H. Cholil Nafis mengatakan Al Quran dan seluruh sistem ajarannya menjadi sumber utama pembentukan akhlak bagi manusia.

"Sepanjang sejarah umat manusia, pembentukan sikap dan perilaku mulia, baik kepada Khaliq maupun makhluk adalah misi utama nabi-nabi sebelum Muhammad SAW," katanya.

Ia menambahkan, dalam kisah-kisah yang disebutkan di Al Quran dijelaskan bahwa kehancuran umat-umat terdahulu juga lebih banyak disebabkan buruknya akhlak, bahkan era misi kenabian dimulai disebut dengan zaman jahiliyah atau kegelapan.