Jalan Palu-Kulawi sudah kembali normal

id kulawi

Jalan Palu-Kulawi sudah kembali normal

Kendaraan melintasi jalan rusak jalur pegunungan Palu-Kulawi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (22/3). Masyarakat berharap pemerintah setempat memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Kota Palu dan sejumlah kecamatan di Sigi tersebut mengingat tidak ada jalan alternatif yang bisa dilewati. ANTARASulteng/Mohamad Hamzah.

Sigi,  (Antaranews Sulteng) - Jalan Palu-Kulawi di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah kembali normal setelah sebelumnya putus total akibat badan jalan di Desa Omu, Kabupaten Sigi diterjang banjir.

Syahril, seorang warga Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa, Sigi, Selasa, membenarkan jalur itu sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.

Poros jalan yang menghubungkan tiga kecamatan di Sigi yaitu Lindu,Pipikoro, Kulawi Selatan dan Kulawi tersebut putus diterjang banjir pada Jumat (1/6).

Badan jalan sekitar 10 meter tepatnya di Desa Omu longsor dibawa arus sungai menyusul hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Sigi.

Juga terdapat beberapa titik longsor pada jalur antara Desa Saluwa dengan Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi sehingga membutuhkan perhatian pemerintah.

Poros jalan Palu-Kulawi merupakan media perhubungan darat paling vital karena tidak ada jalan alternatif.

Karena itu, sangat diperlukan perhatian dari pemerintah, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri aktivitas masyarakat meningkat.

Termasuk distribusi dan pasokan berbagai kebutuhan masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Sigi itu selama ini harus didatangkan dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Sementara Kepala Bidang Darat, Keselamatan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Sulteng, Sumarno mengatakan poros jalan Palu-Kulawi termasuk salah satu jalur rawan banjir dan longsor yang mendapatkan perhatian pemerintah.

Jalur tersebut, tambah dia termasuk salah satu dari beberapa jalur yang akan dilewati arus kendaraan mudik lebaran.

Poros jalan lainnya yang rawan dan mendapat pengawasan pemerintah yakni jalan nasional Taweli-Toboli atau lebih dikenal jalur "Kebun Kopi".

Lainnya adalah poros Tambu-Kasimbar, Kabupaten Donggala dan Tentena-Taripa di Kabupaten Poso.