Empat potensi kerawanan diwaspadai dalam Operasi Ketupat 2018

id POLRES,PALU,OPERASI KETUPAT

Empat potensi kerawanan diwaspadai dalam Operasi Ketupat 2018

Kapolres Palu AKBP Mujianto saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat di Palu, Rabu (6/6) (Antaranews Sulteng/Humas Polda Sulteng)

Palu (Antaranews Sulteng) - Operasi Ketupat 2018 yang digelar jajaran Polres Palu, Sulawesi Tengah, mulai Rabu (6/6), memberikan perhatian khusus terhadap empat potensi kerawanan yang mungkin menimpa masyarakat.

"Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap operasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya dan disertai analisis potensi gangguan kamtibmas, sehingga Operasi Ketupat ini mewaspadai empat potensai kerawanan," kata Kapolres Palu AKBP Mujianto pada apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2018 di halaman Mako Polres Palu, Rabu.

Empat potensi kerawanan itu adalah stabilitas harga dan stok bahan pokok dengan potensi permasalahan masih berkisar pada distribusi pangan dan adanya upaya penimbunan, penaikan harga sepihak oleh oknum-oknum dan kelompok-kelompok yang mau mencari keuntungan pribadi.

"Olehnya itu diperlukan kerja sama semua pihak dan langkah proaktif dari para pemangku kepentingan guna mencegah dan mengatasi masalah ini," ujar Kapolres saat membacakan amanat Kapolri.

Potensi kerawanan lainnya adalah kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik lebaran dimana hasil survey jalan yang dilaksanakan Korlantas Polri bersama pihak terkait menemukan titik-titik rawan macet dan kecelakaan pada jalur utama mudik lebaran.

"Kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat, dan bisa mengantisipasinya," ujarnya.

Potensi kerawanan lainnya yang harus diantisipasi juga adalah bencana alam dan gangguan kamtibmas seperti pencurian dalam berbagai cara, copet, begal dan hipnotis.

Kerawanan keempat ancamanan tindak pidana terorisme seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah daerah.

"Mengantisipasi hal ini, bapak Kapolri menekankan seluruh jajaran untuk meningkatkan kegiatan deteksi intelejen dan diimbangi dengan upaya penegakan hukum," ujarnya.

Operasi ketupat ini, kata Kapolres, akan berlangsung selama 18 hari hingga 24 Juni. Operasi ini juga melibatkan TNI, Pemda, serta pemangku kepentingan lainnya serta elemen masyarakat mitra Polri.