Momentumtum idul fitri untuk saling memaafkan

id fitri

Momentumtum idul fitri untuk saling memaafkan

Ilustrasi, Penjabat Bupati Parimo Muh. Nadir menyalami warga yang bersilatuhami Idul Fitri di rumah jabatan Bupati di Parigi, Jumat (15/6) (Antaranews Sulteng/Humas Pemda Parimo)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri mengatakan momentum hari raya Idul Fitri dapat dimanfaatkan untuk saling memaafkan antar sesama manusia.

Idul Fitri kata dia, memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab yaitu fitrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam pandangan Islam, tidak dibebani oleh dosa apapun. Kelahiran seorang anak, diibaratkan seperti secarik kertas putih dan orang tuanyalah yang kelak akan mengarahkan kertas putih kepribadiannya.

"Dalam perjalanan hidupnya, manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa, termasuk kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya dan Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok," kata Habib Ali saat menghadiri acara Halal bi Halal yang digelar Pemerintah Desa (Pemdes) Bora, Kecamatan Sigi Biromaru.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah ini menambahkan, budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut dengan halal bi halal sebagai refleksi dari ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.

Kegiatan juga dihadiri Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta, Camat Sigi Biromaru Ruslan, Kapolsek Biromaru Ilham dan tokoh masyarakat dan pemuda setempat, Kepala Dinas PMD Sigi, Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Kabupaten Sigi, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sigi Biromaru Ilham, Danramil, Kepala Desa Watunonju dan Oloboju, serta Ketua Wanita Islam Alkhairaat (WIA) kecamatan maupun desa di Sigi Biromaru.

Pada kegiatan yang mengangkat tema "Dengan Halal Bi Halal 1439 H, Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah, Insaniyah, Wathaniyah untuk Mencapai Masyarakat yang Religi Berakhlaqul Karimah" itu, Bupati Moh Irwan mengatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, yakni Sigi Religi.

"Terkait dengan isu-isu nasional yaitu radikalisme, terorisme dan narkoba, sangat penting kita waspadai bersama dan bangunan yang paling luar biasa terkait dengan isu-isu tersebut adalah keamanan internal kita sendiri untuk selalu terjaga agar tidak terkontaminasi,"kata Bupati Irwan.

Dia berharap, nilai-nilai Ramadhan yang baru dilalui dapat mendorong dan menjadi satu penguatan pengamanan, khususnya dalam rumah tangga serta lingkungan, sehingga menjadi sebuah benteng keluarga untuk tidak mudah terprovokasi.