Bulog sulteng akui pengadaan beras masih seret

id beras, bulog,bahar

Bulog sulteng akui pengadaan beras masih seret

Kabid Pengadaan dan OPP Bulog Sulteng, Bahar Haruna

      Palu, 28/6 (Antara) - Bulog Sulawesi Tengah mengakui pengadaan beras untuk memenuhi kebutuhan stok nasional di daerah itu hingga kini masih berlsngsung seret.

Kendala utama pengadaan beras di Sulteng, kata Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Bulog setempat, Bahar Rauna di Palu, Kamis adalah masalah harga di tingkat petani masih tinggi.

 Harga beras di tingkat petani masih berkisar Rp8.500-an per kilogram. Harga itu masih jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan.

"Meski demikian, Bulog tetap gencar membeli. Hanya saja memang realisasi pembelian kecil, karena petani lebih memilih menujual hasil panen kepada para pedagang," kata dia.

Bulog Sulteng sampai sekarang ini baru menyerap beras petani sebanyak 9.012 ton dari target yang ditetapkan pusat sebanyak 52.000 ton.

Realisasi pembelian beras tersebut meliputi Divre Palu 5.232 ton Sub Divre Luwuk 1.620 ton, Sub Divre Poso 1.637 ton dan Sub Divre Tolitoli 522 ton.

Meski masih sulit membeli, tetapi Bulog tetap berusaha keras agar bisa meningkatkan pengadaan sesuai dengan target yang ditetapkan.

Rais, salah seorang mitra Bulog mengatakan dengan kondisi harga seperti ini, Bulog cukup kesulitan merealisasi target pengadaan beras pada musim panen (MP) 2018 ini.

  Apalagi, kata dia, banyak pedagang dari Manado dan Gorontalo membeli beras petani dengan harga jauh diatas HPP.

"Saya sendiri sebagai mitra Bulog saban hari keliling ke tempat penggilangan padi di sentra-sentra produksi, tetapi sulit mendapatkan beras dengan harga sesuai HPP," kata dia.

Selisih harga pembelian pemerintah dengan pembelian pedagang cukup mencolok. Otomatis petani menjual kepada pedagang dari pada Bulog.