.
Tujuan utama RUPS ini adalah mengevaluasi laporan pertanggungjawaban direksi dan komisaris Tahun 2017 yang pada tahun anggaran tersebut mendapat alokasi anggaran penyertaan modal sebesar Rp2,4 miliar.
Gubernur Longki Djanggola mengatakan RUPS ini sangat strategis untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai peranannya masing-masing, baik sebagai pemegang saham, direksi dan komisaris maupun para staf PT Pembangunan Sulteng sehubungan dengan tuntasnya tahun anggaran 2017.
RUPS ini juga diharapkan menghasilkan langkah dan kesepakatan strategis yang harus dilakukan kedepan dalam rangka menindaklanjuti laporan pertanggungjawaban yang disampaikan komisaris dan direksi.
Perusahaan daerah dalam kancah perekonomian daerah, kata gubernur, mengemban misi untuk mengaktivasi dan merintis usaha-usaha masyarakat yang jadi bisnis intinya, yang pada gilirannya bisa menuai untung, untuk mengisi pundi-pundi penerimaan kas dan berefek positif pada perekonomian nasional.
Baca juga: Perusda Sulteng siap masuk bisnis pertambangan nikel
"Sebagai badan usaha yang mengimplementasikan pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah dalam ekonomi, pembangunan, investasi, dan promosi, saya menaruh harapan kiranya ke depan, PT Pembangunan Sulteng dapat lebih meningkatkan kualitas SDM supaya bisnis yang dijalankan semakin optimal," ujarnya.
Assessmen, lanjut gubernur, mesti dilakukan pada semua pegawai untuk menilai kompetensinya apakah mereka sudah layak bekerja di bidangnya yang saat ini atau belum, dan juga perlu menerapkan proses rekuitmen tenaga-tenaga baru yang punya spesifikasi keahlian khusus guna memantapkan kinerja manajemen perusahaan maupun untuk memperluas penetrasi bisnis yang dikelola PT Pembangunan Sulteng.
Karena itu, diharapkan adanya kerja sama dan kemauan kuat dari semua pihak untuk bermitra, membagi dan membuka peluang-peluang usaha yang mungkin bisa dikerjasamakan dengan perusahaan daerah
Baca juga: Pemda : Perusda Harus Dikelola Profesional
"Janganlah sampai kita membiarkan dan cuek terhadap upaya-upaya untuk merevitalisasi PT. Pembangunan Sulteng, dan sebisa mungkin membangkitkan perusahaan daerah, supaya berjaya kembali dan maksimal kontribusinya buat kehidupan ekonomi dan pembangunan daerah," ujarnya.
Komisaris Utama PT. Pembangunan Sulteng H. Muh. Hajir Hadde, SE, MM mengatakan bahwa program kerja yang dilaksanakan untuk sementara difokuskan pada dua sektor yakni perdagangan jagung pipilan serta perdagangan bahan galian C.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam mengembangkan bisnisnya, kata Hajir, adalah keterbatasan anggaran. (Humas Pemprov Sulteng)
