Panglima TNI: Perjuangan Alkhairaat meningkatkan SDM unggul
Bila umat tidak siap dengan kompetisi global itu. kita akan hanya menjadi penonton dan bulan-bulanan masyarakat maju
Palu, (Antaranews Sulteng) - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan perjuangan pendiri Perguruan Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua hendaknya dilanjutkan khususnya pada peningkatan di bidang pendidikan, untuk meningkatkan sumber daya manusia yang unggul.
"Bila umat tidak siap dengan kompetisi global itu. kita akan hanya menjadi penonton dan bulan-bulanan masyarakat maju," kata Marsekal Hadi pada peringatan Haul Guru Tua ke 50, di kompleks Perguruan Alkhairaat di Kota Palu, Sabtu.
Selain Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, hadir pula Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, yang mewakili Presiden RI Joko Widodo.
Kata dia, kecintaan kepada bangsa negara ini, harus diwujudkan dalam persatuan dan kesatuan. karena tidak ada negara yang maju, tanpa didukung oleh adanya stabilitas nasional.
"Bangsa ini majemuk, memiliki keragaman, namun ini menjadi kekayaan yang menjadi modal dan kekuatan kita," ujar hadi.
Hal senada juga disampaikan Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri Habib Saggaf menjelaskan misi utama guru tua, yakni menyebarkan ilmu pengetahuan.
Habib Saggaf menjelaskan hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.
"Olehnya kaum muslimin diwajibkan untuk belajar," ujar Habib.
Menurut Habib, kaum muslimin tidak hanya diperintahkan untuk belajar ilmu agama saja, tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu dunia.
Habib Saggaf menegaskan umat Islam sebagai mayoritas, harusnya berkualitas, harus bangkit dan terus belajar akan ilmu pengetahuan. Karena dalam agama, kewajiban akan belajar dari ayunan hingga liang kubur.
Sekretaris Panitia Haul Guru Tua ke 50, Ustad Subkhan Lasawedi mengatakan jumlah abnaulkhairaat yang datang kali ini, dua kali lebih banyak dari Haul tahun 2017 lalu.
"Kami memperkirakan sekitar 75 ribu orang," kata Subkan.
Baca juga: Puluhan ribu abnaulkhairaat hadiri haul guru tua
"Bila umat tidak siap dengan kompetisi global itu. kita akan hanya menjadi penonton dan bulan-bulanan masyarakat maju," kata Marsekal Hadi pada peringatan Haul Guru Tua ke 50, di kompleks Perguruan Alkhairaat di Kota Palu, Sabtu.
Selain Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, hadir pula Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, yang mewakili Presiden RI Joko Widodo.
Kata dia, kecintaan kepada bangsa negara ini, harus diwujudkan dalam persatuan dan kesatuan. karena tidak ada negara yang maju, tanpa didukung oleh adanya stabilitas nasional.
"Bangsa ini majemuk, memiliki keragaman, namun ini menjadi kekayaan yang menjadi modal dan kekuatan kita," ujar hadi.
Hal senada juga disampaikan Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri Habib Saggaf menjelaskan misi utama guru tua, yakni menyebarkan ilmu pengetahuan.
Habib Saggaf menjelaskan hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.
"Olehnya kaum muslimin diwajibkan untuk belajar," ujar Habib.
Menurut Habib, kaum muslimin tidak hanya diperintahkan untuk belajar ilmu agama saja, tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu dunia.
Habib Saggaf menegaskan umat Islam sebagai mayoritas, harusnya berkualitas, harus bangkit dan terus belajar akan ilmu pengetahuan. Karena dalam agama, kewajiban akan belajar dari ayunan hingga liang kubur.
Sekretaris Panitia Haul Guru Tua ke 50, Ustad Subkhan Lasawedi mengatakan jumlah abnaulkhairaat yang datang kali ini, dua kali lebih banyak dari Haul tahun 2017 lalu.
"Kami memperkirakan sekitar 75 ribu orang," kata Subkan.
Baca juga: Puluhan ribu abnaulkhairaat hadiri haul guru tua