Penggunaan BBM berkualitas di Sulteng meningkat pascalebaran

id Pertmainan,BBM

Penggunaan BBM berkualitas di Sulteng meningkat pascalebaran

Ilustrasi, petugas SPBU mengisi bahan bakar Pertalite pada salah satu sepeda motor (Foto Antara/dok)

Palu (Antaranews Sulteng) - PT Pertamina (Persero) mengemukakan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas setelah Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah di Provinsi Sulawesi Tengah meningkat tajam dibanding penggunaan hari-hari biasa.

Unit Manager Communication and CSR MOR VII Pertamina Wilayah Sulawesi M Roby Hervindo saat dihubungi dari Palu, Senin, mengatakan, konsumsi harian BBM berkualitas di peringkat atas adalah pertamax naik 17 persen atau 22 kiloliter/hari.

Konsumsi pertalite naik 15 persen atau 472 kiloliter/hari sedangkan premium hanya naik satu persen atau 597 KL/hari dibanding konsumsi harian normal.

"Angka ini menunjukan bahwa masyarakat Sulawesi Tengah lebih banyak menggunakan BBM berkualitas," ujarnya. 

Dari hasil pemantauan pasca-Idul Fitri, secara keseluruhan di wilayah Sulawesi hingga 28 Juni, konsumsi BBM naik tujuh persen atau dengan total sebesar 273.000 kiloliter dibandingkan massa Satgas Ramadhan 2017 lalu.

Baca juga: Pertamax Turbo dan Dexlite Kini Hadir di SPBU Kota Palu

Peningkatan konsumsi BBM khsusnya BBM berkualitas di Pulau Sulawesi rata-rata harian dexlite meningkat tajam 490 persen atau sebesar 57 kiloliter/hari, demikian pula pertalite naik 25 persen atau sebesar 2664 Kiloliter/hari.

"Justru konsumsi premium turun 4 persen yakni 4.215 kiloliter/hari dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," ujar Roby.

Selain BBM, pertamina juga mencatat rata-rata konsumsi harian elpiji bersubsidi naik sebesar 5 persen atau 147 metrikton/hari sedangkan konsumsi elpiji nonsubsidi meningkat tajam sebesar 60 persen atau 22 metrikton/hari dibanding konsumsi harian normal.

Pertamina menilai Sulteng merupakan daerah terbesar kedua di Pulau Sulawesi yang mengonsumsi elpiji nonsubsidi yakni mencapai 60 persen.

"Hal ini terutama ditopang oleh peningkatan konsumsi bright gas tabung 12 kilogram maupun 5,5 kilogram yang semakin diminati konsumen di Sulteng,” tutur Roby.