Harga tomat di Poso capai Rp18 ribu/kilogram

id Sayur-mayur,pasar,Poso

Harga tomat di Poso capai Rp18 ribu/kilogram

Sejumlah dagangan sayur mayur di pasar tradisional Poso, Selasa (90/7). Tomat di kabupaten itu mengalami kenaikan signifikan dari sebelumnya hanya Rp7.000 per kilogram naik menjadi Rp18.000 per kilogram. (Fery Timparosa)

Bukan cuma kami pedagang makanan yang menjerit pak, seluruh masyarakat juga yang merasakan ini
Poso (Antaranews Sulteng) - Sejumlah kebutuhan bahan pokok khususnya sayur mayur di pasar tradisional Kabupaten Poso mengalami kenaikan harga.

Tomat apel sebelumnya hanya Rp7.000 per kilogram, naik menjadi Rp18 ribu. 

"Harga tomat ini yang naik betul pak, sampai Rp18 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp7 ribu per kilogram," kata Ati, pedagang kuliner di Poso, Selasa. 

Bahan lainnya yang ikut naik yakni rica besar dari Rp25 ribu per kilogram naik menjadi Rp35 ribu. 

Rica kecil dari Rp40 ribu naik menjadi Rp50 ribu. Bawang putih dari Rp30 ribu naik menjadi Rp35 ribu per kilogram. 

Bawang merah dari Rp25 ribu naik Rp30 ribu per kilogram dan kentang dari Rp12 ribu naik menjadi Rp15 ribu per kilogram. 

Demikian halnya ayam potong sebelumnya Rp50 ribu per kilogram naik menjadi Rp65 ribu. 

Kenaikan harga ini kata Ati, berlangsung sejak pascalebaran hingga saat ini tidak pernah turun. 

Dirinya berharap agar pemerintah segera turun tangan melakukan operasi pasar. 
Kenaikan harga itu, membuat sejumlah pedagang makanan dan masyarakat menjerit. 

"Bukan cuma kami pedagang makanan yang menjerit pak, seluruh masyarakat juga yang merasakan ini, " tuturnya. 

Sementara salah seorang pedagang sayuran dan rempah di pasar emperan jalan Poso, mengatakan khusus harga tomat apel mengalami kenaikan yang signifikan. 

Bahkan menurutnya selain Rp18 ribu, beberapa pedagang menjual harga tomat itu hingga Rp20 ribu per kilogram. 

Kata ibu itu, kenaikan harga tomat di perkirakan akibat pemasok tomat hanya satu pintu dari Napu. 

Dirinya juga sangat berharap agar pihak pemerintah terkait segera melakukan operasi pasar agar harga bahan pokok bisa berangsur kembali normal.***