Badrun Nggai: Penggunaan aplikasi transaksi nontunai cegah KKN

id Parimo, BI, transaksi nontunai

Badrun Nggai: Penggunaan aplikasi transaksi nontunai cegah KKN

Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai menerima cindera mata dari Kepala BI Perwakilan Sulteng Mioyono usai membuka sosialisasi implementasi elektronifikasi transaksi nontunai di Parigi, Kamis (12/7). (Antaranews Sulteng/Ridwan)

Parigi (Antaranews Sulteng) - Wakil Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Badrun Nggai mengatakan penggunaan sistem elektronifikasi transaksi nontunai keuangan dapat mencegah perilaku korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) yang dapat merugikan keuangan negara.
     
"Parigi Moutong telah mengadopsi sistem tersebut dalam rangka penciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel," kata Badrun Nggai usai membuka kegiatan implementasi eletronifikasi transaksi nontunai bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Sulteng di Parigi, Kamis.

Penggunaan sistem transaksi berbasis elekronik merupakan suatu keharusan diterapkan dilingkup pemerintahan sebagaimana perintah Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK) guna mencegah tindak pelanggaran pencucian uang dan tindakan-tindakan merugikan lainnya.
     
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Parigi Moutong itu memaparkan bahwa saat ini pemerintah setempat telah mengunakan sejumlah aplikasi elektronik, salah satunya aplikasi transaksi nontunai bekerja sama dengan pihak perbankan.
     
"Saya kira hadirnya teknologi-teknologi semacam ini lebih mempermudah dalam melakukan transaksi tanpa harus bertatap muka," ungkap Badrun.

Sistem teknologi perangkat lunak transaksi nontunai, katanya, saat ini telah diimplementasikan penda setempat seperti dalam pembayaran gaji pegawai yang langsung masuk ke rekening pegawai.
     
Demikian pula pengurusan administrasi keuangan perjalanan dinas para pejabat dapat dikelola mengunakan transaksi nontunai, termasuk urusan pembayaran tender proyek pemerintah.

Bahkan pencairan dana bantuan sosial kepada masyarakat oleh pemerintah setempat sudah mengunakan sisetem transaksi non tunai, dimana uang yang disalurkan langsung masuk rekening penerima bantuan.

"Sistem ini sangat praktis,saya kira sangat bermanfaat bagi pemerintah dibidang perekonomian dan juga memabtu perbankan. Kami sebagai pemerintah siap mengimplementasikan sistem ini," tutur Badrun.