Wall Street ditutup menguat didukung data ekonomi dan laba perusahaan

id wall

Wall Street ditutup menguat didukung data ekonomi dan laba perusahaan

Bursa saham New York, Wall Street. (reuters)

New York,  (Antaranews Sulteng) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mencerna data ekonomi terbaru dan laporan laba beberapa perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 224,44 poin atau 0,91 persen menjadi berakhir di 24.924,89 poin. Indeks S&P 500 meningkat 24,27 poin atau 0,87 persen, menjadi ditutup di 2.798,29 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir dengan bertambah 107,30 poin atau 1,39 persen, menjadi 7.823,92 poin.

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Semua Konsumen Perkotaan meningkat 0,1 persen pada Juni pada basis disesuaikan secara musiman setelah naik 0,2 persen pada Mei, departemen tenaga kerja melaporkan pada Kamis (12/7).

Selama 12 bulan terakhir, indeks untuk semua item naik 2,9 persen sebelum disesuaikan secara musiman.

Dalam laporan terpisah, departemen mengatakan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun lebih banyak dari yang diperkirakan pada minggu lalu.

Dalam pekan yang berakhir 7 Juli, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 214.000, turun 18.000 dari tingkat yang direvisi minggu sebelumnya, menurut laporan tersebut. Tingkat minggu sebelumnya direvisi naik 1.000 dari 231.000 menjadi 232.000
Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 223.000, menurun 1.750 dari rata-rata yang direvisi minggu sebelumnya. Rata-rata minggu sebelumnya direvisi naik 250 dari 224.500 menjadi 224.750, kata departemen itu.

Di sisi laba perusahaan, Delta Air Lines melaporkan laba kuartalan lebih baik dari perkiraan tetapi memangkas prospek keuntungan 2018 pada Kamis (12/7), karena pihaknya bersiap untuk memperlambat pertumbuhan penurunan tersebut.

Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan akan mencatat pertumbuhan laba kuartal kedua sekitar 21 persen, sedikit lebih tinggi dari apa yang diperkirakan pada April, menurut Thomson Reuters.