Sasaran produksi cabai rawit Sulteng 26.814 ton

id cabai

Sasaran produksi cabai rawit Sulteng 26.814 ton

Seorang pedagang cabai sedang menata dagangannya di pasar. (ANTARA)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Sasaran produksi komoditi hortikultura, khususnya cabai rawit di Provinsi Sulawesi Tengah pada 2018 ini ditetapkan sebesar 26.814 ton.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng Trie Iriayni Lamakampali di Palu, Senin, mengatakan hasil produksi sebanyak itu diharapkan diperoleh dari lahan panen seluas 2.584 hektare yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di daerah ini.

Ia mengatakan Sulteng selama ini merupakan salah satu daerah penghasil cabai, termasuk cabai besar.

Hasil panen petani kebanyakan dipasarkan di pasaran lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sebagian lagi dijual oleh para pedagang ke daerah lain.

Bukan hanya komoditi cabai, tetapi juga beberapa komoditi lainnya, termasuk sayur-mayur dan buah-buahan produksi petani yang diperdagangkan ke Kaltim, Gorontalo, Manado dan Pulau Jawa.

Lokasi pengembangan cabai terbesar di Sulteng adalah Kabupaten Sigi dan Poso. Dua daerah di Sulteng tersebut merupakan sentra pengembangan komoditi-komoditi hortikultura dan buah-buahan.

Karena itu, saat panen mengalami gangguan, dipastikan harga di pasaran lokal di Kota Palu terdampak.

Salah satu contoh, kata dia, di Palu sekarang ini harga buah tomat naik dan penyebabnya adalah curah hujan di sentra produksi cukup tinggi. Banyak buah tomat yang busuk.

 Akibatnya, pasokan buah tomat ke sejumlah pasar tradisional maupun modern di Kota Palu terus berkurang dan permintaan masyarakat meningkat.

Pedagang di Palu membenarkan Kabupaten Poso dan Sigi merupakan pemasok terbesar komoditi cabai besar, cabai biasa dan cabai rawit.

 Harga cabai biasa di pasaran setempat saat ini berkisar Rp27.000/kg, cabai merah Rp31.000/kg dan cabai rawit Rp32.000/kg.