Bukalapak kembangkan sumber daya Pelapak di Palu

id Bukalapak,umkm,jualan,online

Bukalapak kembangkan sumber daya Pelapak di Palu

Suasana penyerahan cinderamata pada kegiatan BNBK di Kota Palu, Sabtu (14/7). (www.sulteng.antaranews.com/Fauzi Lamboka)

Perusahaan Bukalapak tidak hanya mengambil keuntungan dari penjual saja atau pun transaksi yang terjadi, tetapi lebih dari itu, mereka juga ikut memberdayaan komunitas penjual yang tergabung dalam perusahaan tersebut
Palu, (Antaranews Sulteng) - Situs jual beli online (Marketplace) Bukalapak.com terus berupaya mengembangakan sumber daya pelapak (penjual), khususnya mereka berada di daerah dengan potensi pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Salah satu program yang menjadi unggulan dan dianggap memberikan manfaat bagi anggota yakni Belajar Ngelapak Bersama Komunitas (BNBK). Program tersebut di tahun 2018, digelar hampir 20 kota se Indonesia, salah satunya di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pada 14-15 Juli 2018.

Dipilihnya Palu, bukan tanpa sebab, karea kota itu dikenal dengan produksi bawang goreng, yang mana sesuai misi Bukalapak yaitu memberdayakan UKM di seluruh penjuru Indonesia. 

"Perusahaan Bukalapak tidak hanya mengambil keuntungan dari penjual saja atau pun transaksi yang terjadi, tetapi lebih dari itu, mereka juga ikut memberdayaan komunitas penjual yang tergabung dalam perusahaan tersebut," kata panitia pelaksana, Yusuf.

kegiatan tersebut dibagi dalam dua hari, dimana hari pertama khusus bagi mereka yang tertaik berjualan online, namun belum memiliki akun di bukalapak. Sementara di hari kedua, khusus bagi mereka yang sudah memiliki akun, dan diberikan ilmu serta motivasi, bagaimana meningkatkan penghasilan dari berjualan di bukalapak.

"Pelapak di Palu, kurang dari 100 orang, namun yang bergabung di komunitas masih sekitar 20 orang," kata koordinator Komunitas Bukalapak Palu, Arman.

Apa keuntungan di komunitas?

Community Manager Bukalapak, Mega Tri Agustina menjelaskan kehadiran Marketplace Bukalapak sebagai penghubung antara penjual dan pembeli. Karena komunitas itu dibentuk untuk menjaring pelapak di seluruh indonesia. 

"Kita ingin menjalin hubungan baik dengan penjual kita. Tanpa ada penjual di bukalapak, bisnis tersebut tidak akan jalan," ujar Mega.
 
Community Manager Bukalapak Mega Tri Agustina (www.sulteng.antaranews.com/Fauzi Lamboka)


Mega menjelaskan dalam internal perusahaan, tidak mengerti kondisi pasar di masing-masing daerah pelapak. Sehingga peran dari komunitas bukalapak, untuk dapat membantu para pelapak lokal, salah satunya di Kota Palu.

Perusahaan kata dia, memiliki komitmen untuk mengembangkan seluruh potensi pelapak, baik dari sisi penjualan atau pun promosi, agar produk mereka tidak hanya dijual secara offline, tetapi dapat pula menjangkau pasar lebih luas dengan berjualan online.

"Mereka akan lebih besar, tentunya peluang produk untuk dibeli dari luar Palu akan lebih tinggi lagi," jelas Mega.

Dalam kegiatan tersebut, Mega berharap para pelapak dan calon pelapak, tidak hanya datang mendengarkan informasi saja, tetapi mereka bisa pula mempraktekan ilmu yang didapatkan.

"Bagaimana foto produk yang baik, bagaimana deskripsi produk, konten marketing hingga membuat kemasan barang lebih menarik," ungkap Mega.

Sehingga dengan adanya komunitas bukalapak tersebut, lingkungan akan lebih terbuka dalam bertukar informasi dengan sesama jaringan. Dimana sampai saat inni, sudah lebih dari 100 komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kekeluargaan kita cukup erat sampai saat ini," ujar Mega.

Apa BNBK?

BNBK bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para peserta tentang berbisnis secara online di Bukalapak dan meningkatkan keterampilan dalam mengoptimalkan bisnis mereka tersebut.

Pendampingan juga akan diberikan untuk memastikan perkembangan bisnis dari para peserta. Selain bertujuan untuk memberikan edukasi, BNBK merupakan ruang yang diberikan oleh Bukalapak kepada komunitas untuk berkreasi dalam menyelenggarakan kegiatan di komunitasnya masing-masing.

Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak, mengatakan program BNBK sudah dimulai sejak awal Mei 2018 lalu. Di Kota Palu, pihaknya melihat antusiasme dan  semangat yang tinggi untuk menjadi pebisnis online dari para peserta yang terdiri dari masyarakat umum setempat baik yang sudah terjun menjadi pelaku UKM ataupun mereka yang baru ingin memulai berbisnis. 

Program BNBK memberikan berbagai materi dan bimbingan kepada para peserta diantaranya pengenalan tentang Bukalapak sebagai online marketplace yang bisa membantu bisnis para peserta agar lebih maksimal, hingga cara mengoptimalisasi pemasaran barang jualan di Bukalapak. 

Para peserta juga diperkenalkan tentang Komunitas Bukalapak, sebagai wadah bagi para pelapak untuk saling bertukar pengalaman mengoptimalkan bisnis online mereka.

Selain itu, Komunitas Bukalapak Palu mengadakan workshop bedah lapak dan bedah produk, dimana peserta diberikan kesempatan untuk menggali wawasan mengenai teknik pengambilan foto produk dan menulis deskripsi barang yang baik dan benar, serta bagaimana berjualan di bukalapak dengan aman.

Bukalapak merupakan pasar online terbesar di Indonesia. Bukalapak adalah sarana jual beli online dari konsumen ke konsumen (C2C) untuk transaksi satuan maupun dalam jumlah banyak melalui aplikasi mobile dan website.

Di 2016 lalu, Bukalapak menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya, yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai bentuk penghargaan Negara atas jasa dan darma bakti kepada bangsa dan Negara sehingga bisa dijadikan teladan bagi orang lain. Saat ini Bukalapak memiliki lebih dari tiga juta pelapak di seluruh Indonesia. 

Inspirasi dari Pelapak sukses

"Kenapa kita harus berjualan online. Saya dulunya seorang guru dengan gaji Rp50 juta per bulan di sekolah internasional,"kata Aminurrashid, salah seorang motivator sekaligus anggota komunitas bukalapak dari Jakarta.
 
Aminurrashid, salah seorang motivator sekaligus anggota komunitas bukalapak dari Jakarta. (www.sulteng.antaranews.com/Fauzi Lamboka)

Pria yang dipanggil om Amin itu menjelaskan berjualan online, sama halnya dengan memiliki toko yang buka selama 24 jam. Usaha online dapat dilakukan walaupun dengan modal terbatas serta biaya promosi gratis.

"Bagaimana kalau toko offline, biayanya dan promosinya pasti tinggi, sementara waktu beraktivitasnya terbatas," kata Amin.

Amin merekomendasikan bukalapak sebagai salah satu marketplace dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya kata dia, berjualan di bukalapak 100 persen aman. 

"Sistem jual beli dibangun sangat aman, untuk menghindari penipuan di bisnis online," jelasnya.

Dia menggungkapkan di bukalapak, jangkauan pasar lebih luas, dan bisa memiliki lebih dari satu lapak. 

"Satu lapak utama saya, bisa menghasilkan sekitar omset sekitar Rp400 juta per bulan. Sementara saya memiliki sekitar 2-3 lapak," ungkanya.

Contoh lain kata dia, salah seorang pelapak dari Palu, Susi, yang juga produsen bawang goreng lokal, mampu menjual produknya hingga ke luar Sulawesi Tengah. 

Wali Kota Palu Hidayat yang diwakili Kepala Dinas UMKM dan Koperasi mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi bauran pemasaran terkait saluran distribusi.

Sehingga dibutuhkan pengetahuan terkait perkembangan ekonomi digital, bagaimana perluasan akses pasar melalui ekonomi digital, bagaimana pemasaran produk di marketplace serta kiat-kiat pemasaran produk melalui online, sehingga produk lokal Palu mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.

Pemanfaatan teknologi digital, diharapkan dapat membuka akses pasar yang selama ini hanya dilakukan secara konvensional dengan batasan jarak dan tempat.

"Pemasaran online memiliki banyak kelebihan, salah satunya boleh dikatakan tanpa biaya, hanya bermodalkan gawai dengan koneksi internet saja, dapat menjual produk ke seluruh dunia," jelas Hidayat.