Panglima: "cyber narcoterorism" gunakan medsos biayai terorisme

id hadi,panglima

Panglima: "cyber narcoterorism" gunakan medsos biayai terorisme

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. (ANTARA /Ampelsa)

Kita harus mewaspadai dan mengantisipasi serta mencegah secara dini 'Cyber Narcoterorism' yang menjadi musuh bersama bangsa Indonesia saat ini, bahkan menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia
Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan telah muncul kelompok baru bernama "Cyber Narcoterorism" yang menggunakan media sosial sebagai wahana untuk mengedarkan dan menyalahgunakan narkotika, kemudian hasilnya untuk membiayai kegiatan terorisme.

Panglima TNI mengatakan hal itu dalam amanat tertulis yang dibacakan Pa Sahli Tk. III Jahpers Panglima TNI Marsda TNI Tatang Harlyansyah pada Upacara Bendera 17-an yang dibacakan di Lapangan Apel B-3 Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, seperti dalam siaran persnya.

Menurut Panglima TNI, kelompok "Cyber Narcoterorism" menggunakan beragam situs terkemuka, seperti YouTube, Twitter, dan Facebook untuk tujuan merebut pangsa pasar, penyebaran pemikiran, dorongan, perekrutan, dan berbagai informasi.

"Hal ini menjadi sebuah cara yang paling efektif dalam melakukan aksi yang diinginkannya," kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. 
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) itu mengingatkan bahwa kejahatan lintas negara itu akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia. 
"Kita harus mewaspadai dan mengantisipasi serta mencegah secara dini 'Cyber Narcoterorism' yang menjadi musuh bersama bangsa Indonesia saat ini, bahkan menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia," jelasnya.

Bangsa Indonesia, kata Hadi, juga harus siap mengantisipasi perkembangan situasi agar tidak terdadak menghadapi spektrum ancaman yang makin kompleks. 
"Sekecil apa pun peran dan tugas yang kita miliki merupakan penentu keberhasilan setiap tugas yang diemban oleh TNI karena berada dalam satu kesatuan sistem," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa agenda politik nasional berupa pilkada secara serentak di 171 wilayah Indonesia yang tersebar di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten telah berjalan dengan tertib dan aman, tanpa ada gejolak kericuhan yang berarti.

"Kita patut bersyukur atas pelaksanaan pilkada serentak dan ini menjadi momentum yang sangat baik dalam berdemokrasi di Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah makin dewasa menerima berbagai perbedaan dalam menyalurkan aspirasinya," tuturnya. 
Menurut dia, kelancaran pelaksanaan pilkada tersebut tidak terlepas dari peran serta para prajurit dan PNS TNI. 
Secara individu, katanya lagi, prajurit TNI tidak melaksanakan hak pilih. Namun, itu tidak menjadi halangan untuk senantiasa menjaga dan mengawal pelaksanaan pesta demokrasi sehingga dapat berjalan sukses dan lancar.

"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras saudara-saudara sekalian yang telah ikut bekerja menjaga kelancaran setiap penahapan pilkada," katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas komitmen netralitas yang telah ditunjukkan prajurit TNI. Netralitas ini menjadi salah satu kunci pesta demokrasi yang berlangsung dengan damai.