Denpasar - Ekespor kerajinan tas kulit dari Bali mencapai 764.629,73 dolar AS selama periode Januari-September 2012 atau meningkat 46,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 616.357,61 dolar AS.
Demikian pula dari segi volume meningkat signifikan sebesar 66,16 persen dari 209.584 unit selama sembilan bulan periode Januari-September 2011 menjadi 348.219 unit pada periode yang sama 2012.
Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Selasa, mengatakan selama September 2012 pengapalan hasil kerajinan tas dan aneka jenis cendera mata berbahan baku kulit itu tercatat 9.386 unit senilai 53.400,51 dolar AS.
Mata dagangan tersebut 28,31 persen di antaranya diserap pasaran Australia yang merupakan pencapaian tertinggi dari 10 negara terbanyak yang menampung hasil industri skala rumah tangga.
Ketut Teneng menambahkan, sisanya diserap pasaran Amerika Serikat 7,03 persen, Singapura 19,70 persen, Hong Kong 0,42 persen, Inggris 0,73 persen, Prancis 3,05 persen, Jerman 2,29 persen, Belanda 9,73 persen dan 20,34 persen sisanya ke berbagai negara.
Tas merupakan salah satu dari enam jenis hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Bali, cukup diminati konsumen luar negeri, disamping dibeli oleh wisatawan mancanegara saat berliburan di Pulau Dewata.
Tas dibuat dari bahan baku kulit dikombinasikan dengan manik-manaik hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali cukup disenangi para wanita dan pria dari semua golongan umur di berbagai negara belahan dunia.(I006)
Ekspor Kerajinan Tas Kulit Meningkat
Berbagai tas yang terbuat dari rotan yang dipamerkan di Trans Mall, Makassar, Sulsel. Industri kreatif yang mengandung warisan lokal dalam produk-produknya memiliki potensi yang besar kontribusinya terhadap perekonomian. (FOTO ANTARA/Dewi Fajriani)
Ekspor tas kulit tersebut 28,31 persen di antaranya diserap pasaran Australia yang merupakan pencapaian tertinggi dari 10 negara terbanyak yang menampung hasil industri skala rumah tangga.
